Jakarta, Selular.ID – Seiring meluasnya gerakan nontunai, ekosistem keuangan digital terus berkembang di Indonesia. Salah satu penyedia layanan dompet digital, Dana, terus menunjukkan kapabilitasnya sebagai infrastruktur pembayaran digital.
“Dana semakin diandalkan oleh setiap lapisan masyarakat di Indonesia, untuk meningkatkan produktivitas di setiap kegiatan ekonomi yang mereka lakukan,” tutur Vincent Iswara, CEO Dana.
Sejak awal, kata Vincent, Dana dibangun sebagai infrastruktur transaksi pembayaran nontunai dan nonkartu yang memberikan kemudahan dan kecepatan, serta cerdas, fleksibel, dan terjamin keamanannya.
“Sebagai infrastruktur pembayaran digital berplatform terbuka, Dana memiliki kemampuan dan manfaat untuk setiap pelaku usaha online dan offline, termasuk startup. Pembayaran dapat dilakukan dengan debit rekening atau memanfaatkan kartu kredit cukup melalui Dana. Dengan begitu, para pelaku usaha dapat berkonsentrasi terhadap produknya,” kata Vincent.
Vincent memberi contoh berbagai jenis pengusaha baik offline maupun online, dapat langsung melakukan semua transaksi secara digital, nontunai dan nonkartu.
Pengusaha offline diantaranya adalah para pedagang di pasar tradisional, pengemudi jasa transportasi umum, pemilik toko individual hingga gerai-gerai yang memiliki ratusan cabang seperti Ramayana, KFC, Sour Sally, Gulu Gulu, Hoka-Hoka Bento, Wendy’s, Coffee Bean, Baskin Robbins, Bakmi GM, Domino’s, Rejuve, hingga Kopi Kulo dan Kopi Kenangan.
Dana pun bisa digunakan di jaringan pengguna Moka POS, sehingga mereka pun memiliki akses untuk dibayar menggunakan kartu kredit dan kartu debit yang sudah disimpan di dompet digital Dana.
Sementara, pengusaha online seperti para pelaku bisnis e-commerce dan media sosial, atau startup individual, dapat siap melayani transaksi nontunai dan nonkartu dengan memanfaatkan layanan-layanan yang tersedia pada dompet digital Dana.