Jakarta, Selular.ID – Selama ini kursi gaming konvensional hanya berupa kursi biasa. Tak banyak fitur yang disematkan pada kursi untuk gaming. Menjawab ini, Acer meluncurkan kursi gaming Predator Thronos ke Indonesia.
Predator Thronos hadir dalam dua versi yakni Ultimate Gaming Experience dan Premium Gaming Experience. Ultimate Gaming Experience dibanderol seharga Rp 299 juta. Sedangkan Premium Gaming Experience atau seharga Rp 199 juta.
Kursi gaming ini merupakan sesuatu yang baru diperkenalkan Masyarakat Indonesia. Apalagi harga yang ditawarkan untuk kedua varian tersebut cukup tinggi. Lantas bagaimanakah Acer meyakinkan Predator Thronos diterima masyarakat Indonesia ?
“Sebagian orang berpikir buat apa membeli sebuah kursi gaming dengan harga cukup tinggi. Mereka lebih memilih membeli barang lain seperti rumah, mobil dan sebagainya. Namun, kita menghadirkan serangkaian inovasi dan teknologi baru di dalam kursi gaming ini. Agar Predator Thronos bisa memikat masyarakat Indonesia untuk membelinya,” ujar Andreas Lesmana, Gaming Product Manager Acer Indonesia di Jakarta.
Disampaikan Andreas, Predator Thronos bukan hanya sekedar kursi gaming, melainkan goa gaming (gaming cave).
“Kita desain Predator Thronos senyaman mungkin seperti gua sehingga gamer betah bermain game dalam waktu lama. Goa gaming dapat dibuka dan ditutup melalui sebuah tombol yang terdapat pada pegangan kursi. Goa gaming ini dapat diatur tingkat kemiringan hingga 140 derajat,” jelas pria berkacamata ini.
Dilengkapi penyangga kaki yang dapat disesuaikan untuk menopang kaki yang membuat gamer makin nyaman. Pada bagian kokpit dilengkapi dengan control arch untuk mengatur ketinggian dari tiga buah monitor yang memungkinkan visual terbaik dari berbagai sudut pandang.
“Untuk unit nya kita tidak terbatas. Penjualan Predator Thronos kita targetkan sebanyak-banyaknya. Setelah masa pre-order, kemungkinan kita akan menjual Predator Thronos secara online dan offline,” papar Andreas.
Dikatakan Andreas untuk produk Predator Thronos dikirim langsung dari Acer global.
“Semua proses produksi dilakukan di Acer global. Di Indonesia sendiri, tidak ada proses produksi untuk kursi gaming ini,” tutup Andreas.