Namun, serupa dengan mesin penerjemah yang ada di dunia maya saat ini, mereka tidak bekerja layaknya penerjemah manusia, yang tahu semua nuansa dan konteks berbeda yang tengah dibicarakan. Kendati demikian, Bing Translate tampaknya cukup baik dalam menjaga konteks, tetapi ketika berbicara mengenai diksi atau pemilihan kata-kata, mereka tidak selalu yang paling akurat sepanjang waktu.
Mengingat fitur ini relatif baru, jadi sebaiknya pengguna bisa bijaksana dalam mengkritisi kinerjanya. Dengan beberapa perbaikan seiring waktu, semoga fitur semakin mantap dan berubah menjadi lebih baik di kemudian hari, dan segera tersedia di platform lainnya.
Sebenarnya Twitter lebih dulu bekerja dengan Microsoft dalam rangka memperkenalkan Bing Translate ke aplikasi Windows Phone. Tetapi tampaknya pertanda yang baik datang untuk menghadirkan mesin penerjemah di platform iOS terlebih dahulu, agar bisa ditangani lebih jauh dalam memperbaiki layanan. (Nis)