Masing-masing varian Galaxy S4 menawarkan spesifikasi canggih beserta fitur-fitur yang berbeda. Contohnya, Galaxy S4 Active yang tahan air dan tahan debu, sementara Galaxy S4 Zoom menggabungkan smartphone dengan kamera point-and-shoot. Galaxy S4 Active adalah satu-satunya “S4” yang ada kemiripan – baik fitur internal maupun desain – dengan Galaxy S4 regular.
Sementara S4 Mini dan Zoom memiliki beragam perbedaan, dari segi desain, prosesor, display, kamera, memori intenal, dan kapasitas RAM. Padahal keduanya sama-sama bergelar S4, namun nyatanya berbeda sama sekali. Yang menghubungkan keduanya adalah sama-sama produk Samsung dilihat dari perspektif bisnis, bukan perspektif hardware. Dan itu lumrah saja.
Selama beberapa tahun terakhir, Samsung telah menjelma sebagai pembuat handset de facto Android di ruang mobile. Perusahaan ini telah memiliki pijakan yang kuat di pasar, dan selalu menjadi pilihan bagi penggemar setia produk mereka.
Dengan reputasi yang kuat, Samsung paham mengenai makna “branding”. Sederhananya, merek Galaxy S sangat menjual. Strategi pemasaran ini diberi julukan “Gadget Spam” oleh CNNMoney (24/6/2013). Setiap tahun, Samsung memberondong pasar dengan merilis puluhan perangkat elektronik, baik untuk rumah tangga maupun perangkat mobile, meski hanya meneruskan ketenaran produk sebelumnya. Ini merupakan bukti konkrit betapa pentingnya merek ketimbang perangkat keras itu sendiri. Dan tentunya, tujuan akhirnya adalah untuk meraup keuntungan. (Choiru Rizkia)