Benci tapi rindu, begitulah yang dirasakan oleh Dian Siswarini, Direktur Digital Services XL, dalam menghadapi ulah para pemain over the top (OTT). “Memang hubungan operator dengan OTT bisa dikatakan benci tapi rindu” ujar Dian ketika ditemui di acara update layanan digital services XL (13/3/2014). Dibilang benci, karena menurut Dian investasi besar yang dikeluarkan operator dalam membangun jaringan selular untuk akses internet, malah dimanfaatkan oleh pemain OTT. “Mereka mendapatkan keuntungan besar tapi tidak memberikan kompensasi apapun ke operator karena telah menggunakan jaringan operator” tambahnya. Namun menurut Dian, di satu sisi operator juga ‘merindukan’ layanan dari pemain OTT. Karena layanan mereka lah yang membuat pengguna rajin untuk menggunakan layanan akses mobile internet operator. Meski pemasukan yang diperoleh belum bisa terbilang menguntungkan.
Tentu operator tidak berdiam diri saja dalam menyikapi ‘serangan’ dari layanan OTT ini. Salah satu strategi yang dilakukan yaitu dengan berupaya untuk menyaingi OTT. Seperti yang dilakukan XL dengan mengembangkan bisnis digital services. Bahkan XL membentuk unit bisnis Digital Services tersendiri, yang dinahkodai oleh Dian Siswarini, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur Network XL. Sudah sekitar dua tahun ini unit bisnis Digital Services XL berjalan. Dan dalam rentang waktu itu, ternyata dari sisi revenue belum terlalu memuaskan. “Layanan Digital Services memang masih butuh waktu untuk berkembang” ujar Dian.
Dian merincikan, tahun 2011 yaitu awal dari dihadirkannya layanan Digital Services XL, masih merupakan masa Inkubasi bagi layanan ini. Kemudian tahun 2013 merupakan masa di mana layanan Digital Services membangun ekosistem, yaitu dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak ketiga, seperti merchant dan lainnya. Lalu pada tahun 2014 ini ditetapkan XL sebagai masa Adopsi, yaitu dengan memberikan edukasi kepada pengguna. Setahun berikutnya, yaitu di 2015 diharapkan menjadi masa Usage Stimulation, yaitu meningkatkatnya frekuensi penggunaan layanan Digital Services. Baru pada tahun 2016 ditargetkan bisa menjadi masa menuai hasil, yaitu adanya peningkatan revenue yang positif.