Selular.ID –Â Fenomena ledakan gelembung atau bubble burst membuat sejumlah startup atau perusahaan rintisan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Para ekonom mengatakan, terdapat sejumlah penyebab utama perusahaan rintisan tersebut secara bersamaan melakukan PHK terhadap karyawannya tahun 2022.
Pertama, produk yang tawarkan kalah bersaing, sehingga perusahaan kehilangan pangsa pasar atau market share secara signifikan.
Apalagi, saat ini semakin banyak startup yang terus bermunculan di Tanah Air.
TONTON JUGA:
Kemudian, startup juga mulai kesulitan mencari pendanaan baru akibat investor lebih selektif memilih perusahaan.
Adanya ancaman resesi global yang membuat kondisi ekonomi penuh dengan ketidakpastian membuat investor sangat berhati-hati menyuntikan dananya.
Nasib GOTO
Gojek Tokopedia atau GoTo akhirnya menyusul sebagai startup di Indonesia yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sebelumnya sudah ada daftar panjang startup yang melakukan PHK karyawan di Indonesia sejak awal tahun 2022 ini.
Bahkan tidak hanya melakukan PHK, ada sejumlah perusahaan rintisan juga menutup semua aktivitas perusahaannya di Indonesia.
Misalnya saja Grab yang mengumumkan PHK sekaligus penutupan layanan GrabKitchen pada Desember 2022 nanti.
Adapun, sepanjang tahun berjalan, sudah terjadi 987 kasus PHK yang startup di seluruh dunia lakukan.
Adapun, startup saat ini sedang berjuang menghadapi masa tech winter.
Baca juga:Â Terungkap Alasan GoTo Lakukan PHK, Padahal Kinerja Perusahaan Meningkat
Melansir dari laman resmi Trueup, Selasa (25/10/2022), tech winter tersebut memakan korban hingga lebih dari 150 ribu karyawan yang terkena PHK.
Dampak tech winter di Indonesia juga terlihat, saat ini sudah ada 18 perusahaan teknologi dan startup di Tanah Air mereduksi jumlah karyawan sejak awal tahun.
Berikut daftar Startup yang PHK karyawan di Indonesia:
1. TaniHub
Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali.
TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).
Perusahaan ini mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja.
TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka).
Selain itu, akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.
Baca juga:Â Di Tengah Tech Winter, Startup Perlu Perhatikan Keamanan Siber