Tak Hanya Indonesia, Demam Merger Juga Melanda Operator di Banyak Negara Asia

Merger
Merger IOH

Selular.ID – Otoritas Indonesia baru saja mengumumkan tuntasnya proses merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I). Penggabungan kedua operator selular itu, menghasilkan pemain baru yaitu Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Setelah memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh pemerintah, termasuk kewajiban pembangunan sejumlah BTS baru dan pengembalian sebagian spektrum, IOH pun resmi  beroperasi pada 4 Januari 2022.

Beroperasinya IOH menjadi babak baru industri selular di Tanah Air. Dari sebelumnya lima operator menjadi tersisa empat. Masing-masing Telkomsel, IOH, Smartfren dan XL Axiata.

Pemerintah memang sejak lama sudah lama mendorong para operator telekomunikasi untuk berkonsolidasi demi mendorong efisiensi. Pasalnya, setiap tahun, industri telekomunikasi nasional menyumbang defisit ke transaksi perdagangan berkisar US$ 5-6 miliar. Konsolidasi terakhir terjadi pada 2013, saat XL Axiata mengakuisisi operator yang dikuasai Saudi Telecom, Axis.

Surplus pemain menjadikan opsi merger sebagai sebuah keniscayaan. Karena nature bisnis telekomunikasi tak lebih diisi oleh 3 – 4 pemain. Dengan terjadinya konsolidasi maka segmen pasar yang tersedia itu cukup sehat untuk dibagi dengan jumlah operator tersisa.

Menariknya, tren merger antar operator telekomunikasi tak hanya terjadi di Indonesia. Dengan alasan yang tak jauh berbeda, aksi merger dan akuisisi juga melanda operator di negara-negara Asia. Berikut adalah langkah merger yang telah terjadi maupun sedang berproses.

Baca Juga: Merger Indosat Hutchison: Simak Lagi Sejarah Konsolidasi Operator Selular di Indonesia

Halaman Selanjutnya

Malaysia – Merger Antara Celcom dan Digi