Selular.ID – Salah satu tantangan investasi kripto ‘terkini’ ialah soal keamana aset investor, dan menjadi krusial memang jika merujuk pada laporan Acronis Cyberthreats Report 2022, yang mengklaim bahwa mata uang kripto di tahun ini bakal menjadi salah satu sasaran terfavorit para penjahat siber.
Merespon hal tersebut Jeth Soetoyo, Founder & CEO PINTU pun tak menampik bahwa serangan siber yang menyasar pada aset kripto menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini.
Kendati demikian, PINTU sebagai platform jual beli dan investasi aset kripto memiliki strategi ampuh guna menjaga aset investor pada platrfomnya tetap terjaga dengan aman.
Baca juga: Semakin Banyak Pilihan, Pintu Tambah 6 Aset Kripto Baru
“Jadi PINTU itu telah bekerja sama dengan custodian ternama, seperti Coinbase contohnya, lalu kita juga mengasuransikan aset juga guna meminimalkan risiko penyalahgunaan (hack) yang tidak diinginkan,” terang Jeth, dalam acara bincang eksekutif, ‘mengangkat tema bahasan ‘Menakar Peluang Cuan dari Investasi Kripto’, yang diselengarakan oleh Selular, Rabu (26/1).
Lalu di atas transaksi keluar-masuk aset, PINTU juga menerapkan layer approval yang terbilang tebal.
“Sehingga tidak hanya satu bagian, atau satu stekholder saja. Tapi dibutuhkan multi approval keluar-masuk aset, sehingga hal ini menambah keamanan transaksi pada platform kita,” lanjutnya.
Dan juga asuransi bagi Jeth memegang peranan penting, dalam menjaga aset kripto yang dimana berfungsi sebagai menjaga keamanan aset, ketika sesuatu buruk terjadi.
“Asuransi juga memegang peranan penting, untuk menjaga keamanan aset kripto di PINTU, apabila sesuatu terjadi aset mereka akan tetao terjaga melalui solusi ini,” tandasnya.
Sekedar tambahan, di 2022 investasi kripto diprediksi bakal meroket, di 2021 berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, jumlah investor aset kripto di Indonesia kini mencapai 9,5 juta investor per Oktober 2021 dan diyakini pada akhir tahun lalu ada lebih 10 juta. Pencapaian itu naik 138% dari 4 juta investor di tahun 2020 lalu.
Baca juga: Pintu Siapkan Fitur yang Bisa Dapatkan Bunga dari Aset Crypto Tiap Jam
Tumbuhnya investor, jika merujuk pada laporan terbaru Chainalysis, penipuan di dunia cryptocurrency juga telah menghasilkan lebih dari US$ 7,7 miliar atau setara Rp 109 triliun (kurs Rp 14.254) untuk sepanjang 2021.
Dan secara total pula, berdasarkan laporan tersebut kejahatan siber yang memanfaatkan tren kripto naik tajam sebesar 81% jika dibanding pada 2020.