Sepak Terjang Bank Jago dari Bank Konvensional Bertransformasi ke Bank Digital

Jakarta, Selular.ID – Bank Digital sedang populer sejak beberapa waktu terakhir. Sejumlah perusahaan telah menjadi Bank Digital di Indonesia dan resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan Bank konvensional pun sudah bertransformasi menjadi Bank Digital.

Sekedar informasi, Bank Digital menurut OJK adalah layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik Bank, atau melalui media digital milik calon nasabah atau nasabah Bank, yang dilakukan secara mandiri. Salah satu Bank Digital yang telah terdaftar di OJK adalah Bank Jago. Bank Jago sebelumnya hadir dengan nama Bank Artos Indonesia.

Kali ini Redaksi Selular ID akan megulas sepak terjang Bank Jago dari awal berdiri sampai bertransformasi digital saat ini. Berikut ulasannya.

Baca juga: 2 Bulan Lagi, OJK Siap Sahkan Panduan Data Nasabah Bank Digital

Sejarah berdirinya Bank Artos Indonesia sebelum berganti nama menjadi Bank Jago

Seperti dijelaskan di atas, Bank Jago sebelumnya hadir dengan nama Bank Artos Indonesia. PT Bank Artos didirikan di Bandung pada 14 Desember 1992. Pendirian Bank tersebut berdasarkan Akta Pendirian Nomor yang dibuat di Notaris dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 737/KMK.013/1992 tanggal 10 Juli 1992, dan Surat Persetujuan Ijin Operasional dari Bank Indonesia No. 25/195/UPBD/PBD2 tanggal 31 Juli 1992.

Selanjutnya pada tahun 2016, PT Bank Artos Indonesia Tbk resmi menjadi perusahaan publik setelah menawarkan saham perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ARTO. Kemudian di tahun 2019, Bank Artos Indonesia diakuisisi oleh duo Jerry Ng dan Patrick Sugito Walujo masing-masing melalui Metamorfosis Ekosistem Indonesia dan Wealth Track Technology Limited, dengan nilai akuisisi sejumlah Rp 243 Miliar dan mewakili 51% modal dasar dan disetor perusahaan.

Sekedar informasi, Jerry Ng sebelumnya adalah Direktur Utama Bank BTPN. Sementara Patrick Sugito Walujo adalah investor Bank BTPN sebelum diakuisisi oleh SMBC.

Baca juga: Bungkam Soal Bank Digital, Kredivo Masih Fokus di Layanan Kredit

Resmi menjadi Bank Digital sejak 2020 sampai saat ini

Pada 11 Juni 2020, PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) resmi mengganti nama perusahaan menjadi PT Bank Jago Tbk. Saat resmi berganti nama, Bank Jago langsung memindahkan kantor pusat dari Bandung ke Menara, BTPN Jakarta Selatan.

Di tanggal 18 Desember 2020, Gojek melakukan investasi di PT Bank Jago Tbk. Investasi yang dilakukan melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digital ini, menjadikan Gojek sebagai pemegang 22% saham Bank Jago. Terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51%.

Masih di tahun yang sama, 2020, Gojek, melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digital Gopay (PT Dompet Karya Anak Bangsa), masuk menjadi pemegang saham Bank Jago dengan porsi kepemilikan saham sebesar 22,16%.

Sejak saat itulah Bank Jago resmi bertransformasi menjadi Bank Digital. Pada April 2020, Bank Jago melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue) dengan modal inti bank menjadi Rp1,3 triliun.

Berikutnya, pada 17 Maret 2021 ini, GIC Private Limited menyuntikkan dana sebesar Rp 2,59 triliun untuk memperkuat Bank Jago dalam berinovasi memberikan solusi keuangan digital terbaik. Transaksi dilakukan dengan membeli 1,11 miliar saham baru atau rights issue Bank Jago dengan harga Rp 2.350 per saham. Di bulan yang sama, Bank Jago melakukan Penawaran Umum Terbatas II (Rights Issue) dengan modal inti bank Rp8,11 triliun, Bank Jago resmi menjadi bank BUKU 3.

Pada 15 April 2021 lalu, PT Bank Jago Tbk meluncurkan aplikasi Jago berbasis life-centric yang membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih simple, kolaboratif dan inovatif. Aplikasi Jago ini dapat di download gratis di Play Store dan App Store untuk pengguna Android dan iOS. Melalui aplikasi ini, nasabah tidak perlu ke kantor cabang untuk bisa membuka rekening tabungan di Jago.

Hingga saat ini Bank Jago terus menghadirkan layanan Bank Digital yang memudahkan para nasabahnya. Sampai sekarang, Jerry Ng masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Jago Tbk didampingi segenap Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan anggota tim lainnya untuk memperkuat bisnis Bank Digital tersebut.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Bank Jago Tbk sampai saat ini (September 2021).

Dewan Komisaris PT Bank Jago Tbk

Komisaris Utama              : Jerry Ng

Komisaris                           : Anika Faisal

Komisaris Independen    : Fauzan Sungkar

Komisaris Independen    : Arief Surowidjojo

Dewan Direksi PT Bank Jago Tbk

Direktur Utama                                                              : Kharim Indra Gupta Siregar

Wakil Direktur Utama                                                  : Arif Harris Tandjung

Direktur Kepatuhan / Sekretaris Perusahaan         : Tjit Siat Fun

Direktur                                                                           : Umakanth Rama Pai

Direktur                                                                           : Sonny Christian Joseph

Direktur                                                                           : Peterjan Van Nieuwenhuizen