Ini Kelanjutan Akuisi Link Net dengan XL Axiata

Jakarta, Selular.ID – Paska mengakuisisi 1,82 miliar saham atau setara 66,03 persen modal Link Net, XL Axiata terus mengembangkan layanan internet broadband miliknya, XL Home. Sebelumnya, XL Axiata dan Axiata telah menandatangani term sheet yang belum mengikat untuk akuisisi 66,03 persen saham Link Net. Kedua pihak tersebut akan membeli saham LINK dari Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk (KBLV).

Sekedar infonrmasi, PT. Link Net Tbk (Link Net) memiliki banyak lini bisnis dan anak perusahaan. Salah satunya PT First Media Television (First Media) penyedia layanan internet broadband.

Terkait kelanjutan akusisi Link Net dengan XL Axiata, Redaksi Selular ID menghubungi Tri Wahyuningsih selaku Group Head Corporate Communication XL Axiata.

“XL Axiata and Axiata Group telah menandatangani kesepakatan tidak mengikat dengan pemegang saham mayoritas Linknet untuk melakukan akuisisi atas 66,03% saham Linknet. Pada tahap ini, kami belum membuat penawaran yang mengikat dan transaksi akan tergantung dari hasil due diligence dan negosiasi kedua belah pihak,” ujar wanita yang akrab disapa Ayu kepada Selular.ID.

Baca juga: XL Axiata Akuisisi Link Net, Pengamat: Kombinasi yang Bagus untuk Deployment 5G

Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi kapan penandatangan MOU (Memorandum of Understanding) antara Link Net dengan XL Axiata. Saat kami menanyakan kapan waktu penandatangan MOU, sayangnya Ayu belum bisa memberikan banyak informasi.

“Saat ini kami masih fokus dulu untuk menyelesaikan tahapan rencana akuisisi tersebut. Dan kami juga masih terus fokus untuk mengembangkan bisnis layanan XL Home sesuai rencana bisnis yang sedang berjalan,” jelas Ayu.

Untuk memperkuat XL Home, XL Axiata memiliki beragam strategi.

“Seperti kami telah meluncurkan terobosan terbaru produk konvergensi pertama di Indonesia yaitu  XL Satu. Dengan XL Satu pelanggan cukup berlangganan satu layanan bisa dapat bermacam keuntungan yaitu internet rumah fiber super cepat hingga 1Gbps dari XL Home, kuota bersama untuk ponsel dari XL Prabayar hingga 300GB yang bisa dibagi hingga 5 anggota keluarga, juga gratis sim card XL, sudah termasuk XL Home entertainment box dan juga gratis biaya instalasi dan sewa perangkat,” beber Ayu.

Baca juga: Pengamat: Akuisisi XL Axiata-Link Net Bakal Saling Menguntungkan

Selain itu, XL Axiata telah melakukan kerjasama dengan Fiber Star untuk mempercepat perluasan coverage sesuai dengan fokus dan target area layanan.

“Saat ini pertumbuhan pelanggan masih tetap positif dengan penetrasi kurang lebih 20% dari dari 580.000 home-passed, dan hingga akhir tahun 2021 nanti diharapkan bisa mencapai hingga 650.000 ribu home-passed. Kami akan terus memperluas jaringan setiap harinya, dalam waktu dekat akan menambah di beberapa kota di Jawa dan Kalimantan,” ungkap Ayu.

Bagi yang belum tahu, Homes passed merupakan jumlah rumah yang dilewati oleh jalur jaringan internet fiber. Menurut keterangan Ayu, layanan XL Home terus tumbuh signifikan dengan respon yang positif dari masyarakat. Hingga saat ini, XL Home telah menjangkau wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, dan Banjarbaru, Bandung, dan selanjutnya juga akan ada di Medan, Palembang, Cirebon, Semarang, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

XL Axiata juga menargetkan total titik yang akan terhubung serat optik pada 2021 mencapai 19.000 titik (site). Serat optik yang digelar XL Axiata merupakan bagian dari upaya perusahaan menuju 5G, sekaligus untuk mendorong penetrasi layanan internet rumah mereka, XL Home.

Terkait tentang cakupan wilayah XL Home dan First Media kedepaanya, sayangnya Ayu juga belum bisa memberikan tanggapan. Karena saat ini XL Axiata masih fokus melanjutkan rencana bisnis XL Home yang sedang berjalan.

Redaksi Selular ID juga meminta tanggapan pengamat Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB, Ian Yosef M tentang coverage jaringan XL Home beberapa waktu lalu.

“Maka dengan rencana menggelar 5G tentu saja memerlukan backbone optik yang baik, awal pembangunan akan dikejar di kawasan padat ataupun industri. Karena link net sendiri dengan Lippo Group memiliki banyak kota kota satelit maupun industri, maka ekosistemnya dapat dibentuk dari infrastruktur, broadband IoT ke perumahan maupun industri dan lain sebagainya. Lippo sebagai pengelola Kawasan pun tentu akan diuntungkan bisa sebagai promosi hingga pemanfaatan infrastruktur pengembangan 5G,” tandas Ian.