Pengamat: Bukit Algoritma Perlu Perhatikan Penyiapan Ekosistem

Jakarta, Selular.ID – Rencana pembangunan Bukit Algoritma di Cikidang, Sukabumi memang tak habis untuk dibahas. Proyek yang masuk kawasan ekonomi khusus (KEK) itu digadang-gadang bakal menjadi Silicon Valley Indonesia.

Pengembangan proyek itu rencananya akan dimulai pada pertengahan Bulan Mei 2021 mendatang, dengan nilai kontrak pengerjaan  tahap awal Rp 18 triliun.

Heru Sutadi Pengamat TIK dari ICT Institute mengungkapkan, jika secara ide baik-baik saja, diluar itu yang perlu diperhatikan soal penyiapan ekosistemnya. “Bukit algoritma itu ekosistem seperti apa? tentu butuh waktu lama, mereka membangun ekosistem bisnis yang lengkap termasuk di dalamnya infrastrukturnya. Perusahan digital, kemudian akes internetnya, listriknya ada atau tidak, kemudian bagaimana soal data centernya, lalu cloud data recovery seperti apa, semua harus disiapkan, Roadmap-nya perlu diperhatikan dalam hal ini,” tutur Heru dalam acara Huawei Media Online Briefing ‘I Do Care: Indonesia Digital Inclusion for a Better Life Society’, Rabu (21/4).

Baca juga: Ini Dia Tantangan Proyek Silicon Valley Ala Indonesia  

Dan jika mengacu pada Silicon Valley yang beradai Amerika Serikat, Heru menceritakan di sana ada kolaborasi yang apik antara industri, akademisi, dan pemerintah. “Dan terlalu dini misal bilang Bukit Algoritma itu akan tidak berhasil. Keberhasilan itu bisa terjadi jika dapat menyiapkan ekosistem dengan baik, termasuk infrastrukturnya, adanya kolaborasi antara akademisi dan industri, dan lain sebagainya,” sambung Heru.

Sementara itu, Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi yang juga hadir dalam ajang juga sepakat, jika gagasan yang dihadirkan tidak ada yang salah.

“Hadirkan pusat riset, menyatukan pusat riset agar terjadinya kolaborasi perguruan tinggi dengan industri  akan sangat baik. Dan sebenarnya Bukit Algoritma secara perencanaan bukan lah hal baru, di Bandung sudah ada. Bangkah ITB akan punya Tecno Park sendiri dan kini sudah berada ditahap finalisasi. Dan betul yang menjadi tantangan dalam hal ini ialah bagaimana hadirkan ekosistem yang baik di dalamnya,” tambah Ridwan.

Baca juga: RUU PDP Dikebut, Tapi Ruang Pendidikan Berbasis Kurikulum Siber Belum Menjadi Prioritas?

Sekedar informasi, Bukit Algoritma bakal menjadi Mega Project pertama yang dilaksanakan oleh perseroan. Proyek itu bakal dikendalikan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko, yang sekaligus menjadi Direktur Utama Kiniku Nusa Kreasi, perusahaan yang akan bertanggung jawab dibalik pembangunan Silicon Valley ala Indonesia.

Proyek ini dibandung guna mendukung misi Generasi Emas Indonesia di tahun 2045 mendatang, dimana untuk menjadi negara yang kuat yang memiliki long term sustainability, perlu memiliki ekosistem Research and Development (R&D) yang akan direncanakan hadir pada kawasan yang digagas tersebut.