Jakarta,Selular.ID – Perusahaan asal amerika serikat yang memproduksi kamera berjenis action camera atau sports camera GoPro mulai menjalin kemitraan dengan perusahaan manufaktur elektronik, Jabil.
Kemitraan yang dimaksud adalah penjualan lisensi atas kamera Jabil.
Disebut-sebut, kemungkinan kesepakatan antara GoPro dan Jabil terjadi karena saham GoPro berada di titik terendahnya, sehingga tak mengherankan melihat perusahaan mengeksplorasi cara baru dalam bisnisnya.
Dengan kesepakatan ini, Jabil akan menggunakan lisensi desain GoPro dan properti intelektualnya untuk digunakan pada perangkat pihak ketiga. Juga untuk memproduksi lensa dan sensor kameranya untuk produk-produk milik pihak ketiga.
Seperti dilansir Tech Crunch, namun, lisensi tersebut tidak mengizinkan produk pihak ketiga menyaingi produk kamera aksi milik GoPro, karena cakupan lisensi hanya sebatas produk yang tidak bersaing dengan GoPro.
Ini pertama kalinya GoPro mengijinkan manufaktur lain untuk menggunakan komponen produk teknologinya. Kesepakatan ini bukan hal baru. Kedua perusahaan ini telah bekerja sama sejak GoPro Hero4 yang rilis 2014.
Sebelumnya, GoPro dan Jabil sudah berkolaborasi dalam pembuatan GoPro Hero4 dan bakal terus bekerja sama.
Selain kamera aksi, produk-produk yang diproduksi Jabil juga termasuk digital imaging dan perangkat konsumen lainnya. Kendati begitu, tidak ada satupun kamera produksi Jabil yang berkompetisi dengan produk-produk GoPro.
Jabil memperkirakan, aplikasi-aplikasi pada smart home, militer atau kepolisian, petugas pemadam kebakaran, hingga keamanan bakal menggunakan teknologi kamera dan digital imaging dari hasil kerja sama ini.
Sekadar diketahui, produk-produk yang dibuat oleh Jabil tidak akan bermerek GoPro, kendati begitu akan mengadopsi teknologi yang dibuat oleh GoPro.
Tentunya, hal ini cukup menarik, sebab teknologi GoPro akan tersebar ke berbagai produk dan layanan yang dimiliki oleh Jabil.
Sebagai informasi, sebelum jalin kemitraan dengan Jabil, GoPro mengumumkan tidak lagi memproduksi Drone, GoPro telah mem-PHK ratusan karyawan dan mengurangi gaji Nicholas Woodman, CEO-nya , demi mengelola keuangan perusahaan yang tengah krisis.
Bacajuga: GoPro Hengkang dari Bisnis Drone
Nicholas Woodman menegaskan, akan mengubah bisnis perusahaan di tahun ini. Dikatakan dia Roadmap hardware dan software baru perusahaan yang dikombinasikan dengan biaya operasional yang rendah akan memungkinkan GoPro kembali tumbuh.