
Melalui fitur nego, pelanggan bisa menawar harga yang semula diberikan oleh seller. Dalam melakukan nego harga ini, pengguna setiap harinya memiliki kesempatan 3 kali untuk memasukkan harga barang yang ingin di nego.
Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak, mengatakan bahwa kehadiran fitur nego ini membedakan Bukalapak dengan e-commerce lain, di mana biasanya toko online memasang harga tetap (net)
“Kita ingin memberikan experience dari offline ke online. Bisanya negosiasi adanya di offline. Untuk menyukseskan fitur nego ini, Kita undang seluruh pelapak untuk kontribusi dan mereka sangat antusias,” kata Bayu, saat konferensi pers Harbolnas Sakit Jiwa Bukalapak, di kantornya, di Jakarta (5/12/2016). Menurutnya, semua item yang dijual di Bukalapak bisa ditawar.
Penawaran ini berlaku hanya tiga hari, mulai tanggal 12 hingga 14 Desember 2016. Dan, berlaku di website maupun aplikasi mobile di Android dan iOS.
Kedepannya, Bayu melanjutkan, fitur nego tidak akan berhenti di Harbolnas saja. Namun tentunya setelah melihat respon dari pasar.
“Kita akan evaluasi lagi apakah antusiasnya tinggi dan sistem kita reliable, misalnya servernya. Kalau bagus, kita teruskan (fitur nego) lagi,” katanya.