Selular.ID – Tidak hanya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang lakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK lagi, Meta induk Facebook ternyata lakukan hal yang sama.
Meta, selaku induk perusahaan Facebook, kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) 10 ribu karyawannya yang akan berlangsung hingga akhir Mei 2023.
“Kami berharap untuk mengumumkan restrukturisasi dan pemutusan hubungan kerja di kelompok teknologi kami pada akhir April, dan kemudian kelompok bisnis kami pada akhir Mei,” tulis CEO Meta Mark Zuckerberg di Facebook, Rabu (15/3/2023).
“Secara keseluruhan, kami berharap untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 10 ribu orang dan menutup sekitar 5 ribu posisi terbuka tambahan yang belum kami rekrut,” sambungnya.
TONTON JUGA:
Zuckerberg mengatakan PHK kali ini bakal dia umumkan pada akhir April untuk kelompok teknologi dan pada akhir Mei untuk kelompok bisnis.
Namun, dalam beberapa kasus, perubahan ini mungkin membutuhkan waktu hingga akhir tahun.
PHK yang Meta lakukan ini bukan kali pertama.
Baca juga:Â Aplikasi yang Banyak Orang Unduh di Indonesia, Ada Telkomsel hingga GOTO
Pada November 2022, Meta juga mengumumkan akan mem-PHK sekitar 13 persen dari tenaga kerjanya atau 11 ribu karyawan.
PHK tersebut menjadi pemangkasan terbesar dalam sejarah perusahaan.
Selain Meta, perusahaan-perusahaan Big Tech lainnya juga telah mengonfirmasi PHK besar-besaran pada awal tahun ini.
Hal itu termasuk Amazon, induk perusahaan Google Alphabet, dan Microsoft.
Badai PHK di industri teknologi ini lakukan di tengah inflasi yang lebih tinggi, ketakutan resesi, dan guncangan permintaan yang diinduksi oleh pandemi covid-19.
Baca juga:Â Terungkap Alasan GOTO Kembali PHK 600 Karyawan, Kejar Profitabilitas?
GOTO Serupa
Tidak hanya Meta induk Facebook, perusahaan teknologi asal Indonesia yakni GOTO juga melakukan PHK.
GOTO kembali melakukan PHK lagi pada bulan Maret 2023 dengan 600 karyawan yang terkena dampak.
Padahal, pada akhir tahun 2022 lalu, GOTO telah memutus hubungan kerja kepada sekitar 1.300 karyawannya.
Lantas apa alasan GOTO kembali melakukan PHK karyawan lagi di awal tahun 2023?
Padahal saat ini, menurut sejumlah pengamat, GOTO sedang menuju ke profitabilitas melihat kinerja mereka selama tahun 2022 dan di awal 2023.
Tentu sangat mengejutkan ketika perusahaan yang sedang menuju profitabilitas ini justru melakukan PHK gelombang kedua.
Baca juga:Â GFP dan Pemerintah Singapura Lepas Saham GOTO, Ada Apa Ya?
Juru Bicara GoTo Koesoemohadiani mengatakan langkah ini GOTO ambil karena perusahaan melakukan pembaharuan strategi bisnis.
“Langkah-langkah penyesuaian tersebut sayangnya akan memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo,” ujarnya dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu.
Beberapa penyesuaian yang GOTO lakukan untuk memperbaharui strategis bisnis yang berdampak pada PHK adalah menghadirkan organisasi yang lebih ramping.
Selain itu, GOTO mengaku ingin lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.
“Sebagai contoh, kami melakukan desain ulang pada bisnis offline merchant di GoTo Financial dan menyatukan dua tim offline merchant,” kata Koesomohadiani.
“Penyesuaian seperti ini akan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik kepada merchant, sekaligus mengurangi biaya,” sambungnya.
Perusahaan juga meninjau kembali prioritas, dan akan mengurangi skala atau menunda kegiatan bisnis serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti.
Contohnya, akan mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar.
“Dan dalam kondisi di mana kebutuhan perekrutan menurun, kami juga melakukan restrukturisasi di tim rekrutmen,” pungkasnya.
Baca juga:Â Saham GOTO Masuk FTSE, Apakah Bisa Percepat Profitabilitas?