Rahasia Oppo Kukuhkan Dominasi di Segmen Menengah

segmen menengah oppo

Selular.ID – Laporan IDC menunjukkan, pasar kelas mid-end dan high-end menjadi penyelamat pasar ponsel Indonesia yang terjun bebas sepanjang 2022.

Menurut lembaga riset yang berbasis di Framingham, Massachusetts (AS) itu,  permintaan ponsel sepanjang tahun lalu turun hingga 14,3% year over year (YoY) menjadi hanya 35 juta unit. Di Q4 saja, pengiriman anjlok tajam 17,6% menjadi hanya 8,5 juta unit.

Itu adalah rekor permintaan terendah dalam 13 tahun terakhir. Dengan penurunan hingga 14,3% membuat market size ponsel di Indonesia tidak berbeda dengan era 2018-2019.

Anjloknya pasar ponsel tak lepas dari melemahnya permintaan di segmen bawah (low-end). Tercatat permintaan di segmen ini menyusut signifikan hingga 19,8% YoY. Padahal, pangsa pasar low-end mencapai 74% dari pasar smartphone Indonesia secara keseluruhan.

Meski pasar tidak sedang baik-baik saja, namun sebagai negara dengan permintaan ponsel terbesar keempat di dunia, Indonesia tetap menyimpan potensi yang besar.

IDC menyebutkan bahwa, segmen premium kelak bakal menjadi salah satu lumbung utama bagi para vendor. Terutama mereka selama ini konsisten bermain di segmen high end.

Pasalnya, perangkat dengan harga lebih tinggi dalam rentang harga di atas Rp 9 juta memiliki kinerja yang lebih baik pada 2022.

Baca Juga: Punya Market Share Terbesar, Petinggi Oppo Global Sambangi Indonesia

Tercatat segmen tersebut tumbuh 36,9% YoY. Dua vendor yang selama ini bersaing ketat, Apple dan Samsung, memimpin segmen yang identik dengan kalangan berduit itu.

Seperti halnya kelas premium, segmen mid-range (Rp 3 juta – Rp 6 juta) dan mid-to high-end (Rp 6 juta – Rp 9 juta) juga tumbuh total di angka 3,6% YoY. Vendor asal China, Oppo terbilang dominan di kedua segmen itu.

Strategi Oppo yang rajin mengguyur pasar dengan produk-produk mumpuni di kelas menengah dan berbasis 5G,  terbukti menjadi kunci pertumbuhan vendor yang berbasis di Shenzhen itu.

Tengok saja pada Q4-2022, vendor yang identik dengan warna hijau itu, menyajikan banyak produk yang berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia.

Terutama pada Reno8 series hingga perangkat Oppo Pad Air yang juga sangat laris di pasaran dan habis terjual dalam kurun waktu beberapa bulan saja.

Keberhasilan Oppo mendominasi pasar di kelas menengah, menjadi pembuktian bahwa ekuitas merek Oppo telah tercipta dengan baik di benak konsumen.

Padahal, sejak beberapa tahun terakhir, segmen menengah menjadi medan pertempuran yang sengit di Indonesia. Vivo dan Samsung menjadi kompetitor terdekat.

Sejumlah vendor yang sebelumnya terbilang kuat di segmen bawah, seperti Realme, Poco, dan Xiaomi juga turut meramaikan pasar.

Begitupun dengan ZTE. Kembali ke Indonesia pada September 2022, ZTE menjadikan kelas low-end dan mid-end sebagai pijakan untuk kembali membangun pasar, pasca mundur dari Indonesia pada 2017.

Ketatnya persaingan di segmen menengah, seiring dengan terus meningkatnya permintaan. Konsumen menginginkan spesifikasi yang lebih bertenaga, meski harus merogoh kocek lebih dalam.

Di sisi lain, vendor juga memperluas portofolio harga mereka yang lebih tinggi. Mengingat kelas menengah dapat mengatrol reputasi brand. Begitupun margin pendapatan jauh lebih baik dibandingkan segmen low-end.

Dengan kinerja yang tetap terjaga, IDC menyebutkan bahwa Oppo menjadi satu satunya produsen smartphone dengan pertumbuhan tahunan positif di angka 7,4 %.

Keberhasilan menguasai segmen menengah yang telah dikuasai selama beberapa tahun terakhir, membuat Oppo juga mampu mempertahankan posisi sebagai penguasa pasar ponsel Indonesia sepanjang 2022.

Tercatat, penguasaan market share Oppo mencapai 26,1 % pada Q4-2022. Mengungguli Samsung yang berada di peringkat kedua, dengan selisih 4,3 %.

Untuk diketahui, Top 5 vendor smartphone di Indonesia berturut-turut di kuartal terakhir tahun lalu, adalah Oppo (26,1%), Samsung (21,8%), Vivo (18,2%), Xiaomi (12,7%), dan Realme (11,7%).

Baca Juga: Oppo Bawa Chipset Sendiri pada 2024