Selular.ID – Dengan bonus demografi yang besar dan pergeseran pengguna dari feature phone ke ponsel cerdas, pasar smartphone India dan Indonesia tumbuh signifikan setiap tahunnya.
Menurut catatan IDC, setiap tahunnya India menyerap sekitar 150 – 160 juta unit ponsel. Menjadikan negeri Bollywood itu sebagai pasar terbesar kedua di dunia.
India hanya kalah dari China, yang mampu menjual lebih dari 200 juta unit per tahun. Dengan besarnya permintaan smartphone, laman Telangana Today (13/6/2021), memperkirakan India akan memiliki 820 juta pengguna pada akhir 2023.
Sedangkan Indonesia, sesuai laporan IDC, permintaan ponsel mencapai 50 – 60 juta unit per tahun. Jumlah itu menempatkan Indonesia, sebagai pasar ponsel terbesar keempat di dunia.
Tentu saja permintaan yang besar memberi harapan bagi pemain lokal untuk ikut menikmati. Syukur-syukur bisa menjadi raja di negeri sendiri.
Baca Juga: Cara Brand Lokal India Bertahan dari Gempuran Smartphone Cina
Sayangnya, harapan menjadi tuan rumah di negeri sendiri hanya menjadi fatamorgana. Permintaan yang menganga lebar itu, kini lebih banyak dinikmatioleh merek-merek China yang semakin tahun semakin dominan.
Padahal, umumnya merek-merek China baru menginvasi pasar pada 2014, saat teknologi 4G mulai merambah kedua negara.
Berkat kekuatan modal, produk yang mumpuni, dan agresifitas pemasaran, hanya dalam rentang waktu 7- 8 tahun, mereka sudah menjadi penguasa pasar.
Tak dapat dipungkiri, kekuatan brand-brand China tak lepas dari harga yang terjangkau, namun spesifikasi yang lebih baik dibandingkan pesaing.
Distribusi produk juga merata, tak hanya toko fisik namun juga daring. Bahkan di toko-toko fisik, ribuan promoter disebar untuk mempengaruhi konsumen. Alhasil, masyarakat dengan cepat beralih ke merek-merek China.
Menurut laporan IDC, top five vendor smartphone di Indonesia sepanjang kuartal I-2022 adalah: Samsung (23,3%), OPPO (20,2%), vivo (17,1%), Xiaomi (14,6%), dan Realme (12,3%).
Sementara versi Counterpoint menyebut Oppo adalah jawara pasar smartphone Indonesia pada Q1-2022 dengan raihan 22,3%, disusul Vivo (20,6%), Samsung (17,7%), Xiaomi (14,3%) dan Realme (11%).
Baca Juga: Advan: Brand Lokal Citarasa Global (Interview Eksklusif)
Seperti halnya Indonesia, dominasi merek-merek China di India juga tercermin dalam laporan IDC pada kuartal II-2022.
Lembaga riset pasar yang berbasis di Massachusetts – AS itu, mencatat top five vendor smartphone di India adalah: Xiaomi (20,4%), Realme (17,5%), Vivo (16,9%), Samsung (16,3%), dan Oppo (11,5%). Sisa sebanyak 17,5% dikerubungi oleh merek-merek lain.
Baik di Indonesia maupun India, hanya satu brand yang masih mampu menahan gempuran merek-merek China, yaitu Samsung. Namun, demi meladeni agresifitas merek-merek China, Samsung harus mengeluarkan semua sumber daya yang dimiliki.
Di Indonesia, meski naik turun, nasib Samsung masih lebih baik. Sejak tergusur dari posisi puncak pada akhir 2019, Samsung kerap bertukar posisi pada kuartal-kuartal selanjutnya.
Bahkan pada Q1-2-22, sesuai laporan IDC, Samsung mampu merebut kembali posisi teratas yang pernah digenggam sejak 2012.
Halaman berikutnya
Di India, Samsung tak mampu bangkit kembali.