Jakarta, Selular.ID – Fujitsu Indonesia mengaku pertumbuhan kinerjanya di tahun 2015 sedikit banyak terkena imbas akibat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang belum membaik.
“Tahun lalu nilai Rupiah masih Rp11 ribuan, sekarang sudah Rp13 ribuan. Tentu saja ada pengaruhnya bagi Kami,” ungkap Natanael Eric Widyaputra, Product Manager PrimeQuest & Eternus Storage ISG -ISS, usai memberikan presentasi tentang produk 2800E2, hari ini (5/8/2015). Menurutnya, masih banyak customer Tanah Air yang memiliki budget dalam Rupiah.
Untuk antisipasi pelemahan Rupiah, Fujitsu akan memperkuat bisnis solusi yang penjualannya menggunakan mata uang lokal.
Selain itu, vendor elektronik asal Jepang tersebut juga akan menggunakan strategi yang menyasar kalangan eksklusif atau bukan pasar umum. Hal ini dilakukan dengan menawarkan real testing kepada pelanggan agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kita tanya kebutuhannya seperti apa, kemudian lakukan test dengan sistem mereka,” kata Natanael.
Khusus PrimeQuest 2800E, Fujitsu Indonesia menyebut bahwa telah menjual sebanyak 13 unit, dengan market paling besar berasal dari pemerintahan, yakni hingga 80 persen. Kedepannya, Natael berharap porsi penjualan bisa seimbang antara segmen enterprise dengan pemerintah, seiring kehadiran server baru, PrimeQuest 2800E2.
“Harapannya masing-masing 50 persen, baik untuk perusahaan dan government,” kata Natanael.(Ind)