Di perhelatan Google I/O, perusahaan meluncurkan sebuah inisiatif baru yang dirancang untuk membantu smartphone lebih terjangkau untuk dikembangkan maupun dirilis. Inisiatif ini menargetkan agar OEM membuat ponsel khusus untuk pasar berkembang. Dengan begitu, dapat membantu meningkatkan pangsa pasar Android lebih jauh lagi.Di atas panggung, SVP Google Sundar Pichai membahas prevalensi mobile dan smartphone di wilayah-wilayah seperti India dan negara-negara berkembang lainnya. Kendati ponsel sangat membantu penggunanya terhubung satu sama lain, Pichai menuturkan bahwa jumlah masyarakat yang memiliki smartphone di pasar tersebut masih kurang dari 10 persen. Salah satu penyebab masalah itu adalah sisi keterjangkauan sebuah smartphone. Dan suatu harga smartphone dimulai dari biaya produksinya. “Jika kalian melihat semua OEM di negara-negara tadi, masing-masing harus mengolah kembali … dan mengembangkan smartphone dalam waktu sembilan bulan,” ujar Pichai.
Dengan Android One, Google berharap bisa mengurangi biaya produksi smartphone dengan mengidentifikasi komponen yang masuk ke dalam kerangka smartphone dan untuk mengkualifikasi pemasok untuk bagian-bagian itu sedini mungkin, guna memastikan mereka bekerja sama.
Di sisi perangkat lunak, Google memberikan produsen perangkat keras akses ke Play Store untuk membantu mereka menambahkan aplikasi lokal yang relevan untuk perangkat besutannya. One juga menangani semua pembaruan perangkat lunak secara otomatis, seperti halnya untuk perangkat Nexus.
Untuk mengawali, Android meluncurkan program One dengan tiga OEM. Menurut Pichai, mereka adalah Micromax, Spice, dan Karbonn. Google juga mencoba bermitra dengan berbagai operator selular supaya turut menurunkan biaya akses data mereka. (Nis)