Selular.ID – Bisnis penyediaan komunikasi telepon dan internet berbasis satelit milik taipan Elon Musk, Starlink diperkirakan semakin berotot pada tahun-tahun mendatang.
Dilansir dari Bloomberg News, Senin (13/11), SpaceX -perusahaan yang membawahi Starlink – diproyeksikan bakal menghasilkan pendapatan sekitar $9 miliar tahun ini. Jumlah itu disumbang dari bisnis peluncuran roket dan penyediaan komunikasi internet Starlink.
Proyeksi menunjukkan peningkatan lebih lanjut, dengan penjualan diperkirakan mencapai sekitar $15 miliar pada 2024.
Sumber-sumber yang mengetahui masalah ini mengindikasikan bahwa penjualan Starlink siap untuk melampaui pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis peluncuran di tahun mendatang.
Pergeseran ini diantisipasi seiring Starlink memperluas ketersediaannya ke wilayah global lainnya, termasuk Indonesia yang ditaregtkan dapat beroperasi pada 2024. Akibatnya, Starlink diperkirakan akan menyumbang sebagian besar pendapatan SpaceX.
Starlink menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi melalui model berbasis langganan, yang mengharuskan pengguna membayar biaya bulanan bersama dengan biaya satu kali untuk perangkat keras penerima darat yang penting yang memfasilitasi koneksi ke jaringan satelit di orbit.
Starlink adalah operator satelit terbesar di dunia. Pada Kamis (8/11), SpaceX menerima persetujuan untuk peluncuran kedua roket Starship yang inovatif oleh FAA.
Baca Juga: Bidik Pasar Indonesia, SpaceX Starlink Bukukan Pendapatan $1,4 Miliar Pada 2022
Administrasi Penerbangan Federal AS memulihkan lisensi peluncuran Starship SpaceX, dan mencatat, “SpaceX memenuhi semua persyaratan keselamatan, lingkungan, kebijakan, dan tanggung jawab keuangan”.
Investor miliarder Ron Baron membuat beberapa prediksi optimis tentang potensi SpaceX milik Elon Musk dan mengklaim bahwa perusahaan roket tersebut akan bernilai sekitar $500 miliar pada tahun 2030.
Saat berbicara dengan CNBC, Ron Baron mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan bernilai sekitar $250 miliar menjadi $300 miliar selama tiga tahun ke depan.
Para investor memiliki lebih dari $1 miliar saham di SpaceX dan tetap optimis terhadap potensi pertumbuhan perusahaan
SpaceX saat ini bernilai sekitar $150 miliar, memposisikannya sebagai salah satu entitas non-publik paling berharga secara global.
Elon Musk baru-baru ini mengumumkan bahwa Starlink, divisi internet satelit SpaceX, telah mencapai kondisi di mana arus kas masuk sesuai dengan arus keluarnya. Starlink, yang diakui sebagai perusahaan satelit terbesar di dunia, mengoperasikan konstelasi sekitar 5.000 satelit di orbit rendah Bumi.
Angka-angka tersebut memberikan wawasan unik tentang cara kerja keuangan perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk.
Lewat tangan dinginnya, SpaceX terlibat dalam komersialisasi ruang angkasa melalui layanan roket yang dapat digunakan kembali dan penyediaan layanan internet yang ditransmisikan dari berbagai satelit yang mengorbit.
Di sisi lain, dalam perkembangan terbaru menyangkut Starlink, Elon Musk, membantah laporan bahwa perusahaan roketnya sedang mendiskusikan penawaran umum perdana (IPO) untuk bisnis internet satelitnya, Starlink, paling cepat pada 2024.
Musk menyebut laporan itu ‘salah’ di platform media sosial X, dengan mengatakan SpaceX telah memindahkan aset unit tersebut ke unit yang dimiliki sepenuhnya yang pada akhirnya akan dipisahkan.
SpaceX diperkirakan bernilai $150 miliar dan merupakan perusahaan swasta pertama yang mengirim manusia ke orbit.
Baca Juga: SpaceX Ungkap Interferensi 5G Perusahaan Televisi Bisa Merusak Jaringan Starlink