Kamis, 21 September 2023

Munculnya Hibank Menambah Ketat Persaingan Digital Bank di Indonesia

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Bank BNI menjadi bank BUMN pertama yang mengambil gebrakan di tahun ini. Bank terbesar ke empat di Tanah Air itu, resmi mengambil alih Bank Mayora.

Untuk diketahui, Bank BNI telah menyelesaikan akuisisi Bank Mayora pada 18 Mei 2022 melalui penyetoran dana atas saham baru yang diterbitkan Bank Mayora dan pembelian saham lama milik International Finance Corporation (IFC).

Setelah proses akuisisi, BNI mengambil alih 63,92% saham Mayora atau setara 1.198.229.838 lembar saham. Sedangkan PT Mayora Inti Utama menguasai 36,08% saham.

Dalam materi paparan kinerja BNI kuartal I 2022, nilai transaksi akuisisi Bank Mayora disebutkan mencapai Rp 3,5 triliun.

Pasca rampungnya proses akuisisi Bank Mayora, Bank BNI langsung tancap gas. Bank yang kini dipimpin oleh Royke Tumilaar itu, mengubah model bisnis bank Mayora. Dari sebelumnya bank konvensional menjadi bank digital.

Kini sebagai anak usaha, Bank Mayora telah resmi berubah nama menjadi Hibank. Perubahan nama tersebut merupakan bagian komitmen transformasi bank digital dalam upaya ekspansi ke segmen UMKM nasional.

Baca Juga: Ampuhnya Digital Banking, Pangkas Hingga 20 Persen Biaya Berujung Laba Signifikan

Keputusan Bank BNI mengubah Bank Mayora menjadi Hibank dan berfokus pada bank digital dirasa tepat. Pasalnya, Potensi bank digital di Indonesia terbilang sangat besar.

Menurut  Global Industry Analysts, ukuran pasar global untuk bank digital diperkirakan sudah mencapai $12,1 miliar pada 2020.

Diproyeksikan bertumbuh sampai $30,1 miliar pada 2026 mendatang dengan CAGR 15,7%. Segmen perbankan ritel diperkirakan mengalami pertumbuhan terbesar dengan 14,3% CAGR, bernilai $14,3 miliar.

Dengan berkembangnya ekosistem digital di Indonesia, jumlah bank digital terus bertambah. Sebelum Hibank, pemain teranyar adalah Superbank.

Sejatinya Superbank berawal dari PT Bank Fama Internasional. Pembelian bank semenjana itu oleh raksasa telekomunikasi asal Singapura, SingTel berujung pada perubahan model bisnis.

Jika sebelumnya merupakan bank konvensional, kini Superbank bermimikri menjadi bank digital. Bank digital baru ini pun siap bersaing dengan sejumlah bank sejenis yang sudah beroperasi.

Tak dapat dipungkiri, kehadiran Superbank dan HiBank menambah daftar pelaku usaha bank digital di pasar Indonesia yang mulai terasa sesak. Tak tanggung-tanggung, para pemain tersebut didukung oleh perusahaan raksasa.

Seperti Allo Bank (CT Corp dan Salim’s), Blu by BCA (Djarum Group), Bank Jago (Jerry Ng dan GOTO), Neo Commerce Bank (Akulaku Group), Digibank ( DBS Indonesia), Seabank (Sea Group), Line Bank (Line Group), Motion (MNC Group), Jenius (BTPN), TMRW (UOB), dan Woke (Bank Bukopin).

Baca Juga: BI Lapor Transaksi Digital Banking Tembus Rp 4.944 Triliun

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

INDEPTH STORIES

BERITA TERBARU