Jakarta, Selular.ID – Praktek prostitusi memang bukanlah hal yang baru. Di era digital ini, praktek prostitusi banyak yang bermigrasi ke online. Apalagi di tengah pandemi ini, banyak tempat prostitusi offline seperti, tempat lokalisasi, panti pijat plus-plus, club malam dan tempat hiburan malam yang tutup permanen.
Ditambah lagi dengan beberapa aplikasi yang kerap kali disalahgunakan oleh para pelaku untuk menjalankan praktek prostitusi online. Ada beberapa aplikasi seperti Michat, SayHi, Telegram, Twitter dan aplikasi lainnya kerap kali dijadikan sebagai wadah praktek prostitusi online. Itulah yang menjadi alasan migrasinya prostitusi online tersebut.
Lokasi yang dijadikan praktek prostitusi online sebenarnya tidak jauh berbeda dengan prostitusi konvensional. Misalnya apartemen, hotel, wisma, kos-kosan dan lainnya. Bedanya hanya proses transaksinya yang dilakukan secara online melalui aplikasi di sebuah smartphone.
Baru-baru ini, aparat Kepolisian telah menciduk para pelaku prostitusi online seperti PSK dan mucikari di salah satu apartemen di wilayah Depok. Bahkan salah satu penginapan Reddoorz di kawasan Tebet resmi ditutup karena terbukti dijadikan tempat prostitusi online.
Di segmen baru Selular TV yaitu TELUSUR, akan mengungkap lebih dalam fenomena prostitusi online di tanah air. Untuk menelusuri fenomena praktek prostitusi online yang semakin menjamur, Tim Selular melakukan wawancara dengan para PSK, pengguna PSK, pengamat sosial dan masyarakat umum. Seperti apa fenomena praktek prostitusi online di Indonesia ? Simak video SELULAR TELUSUR berikut ini.
Baca Juga: Adu Cepat Driver Menerima Customer Dari 3 Aplikasi Gojek, Grab, Lalamove