Qiscus Makin Berkibar di Pasar Real Time Communication

IMG-20170831-WA0006Jakarta, Selular.ID – Penggunaan aplikasi chatting sebagai media komunikasi kini semakin digandrungi para pengguna smartphone. Selain praktis, para pemakai aplikasi chatting juga bisa membuat grup dengan puluhan anggota berdasarkan minat masing-masing.

Saat ini sudah banyak terdapat aplikasi chatting yang digunakan masyarakat Indonesia. Terpopuler tentu saja adalah Whats App (WA), Line, Facebook Messenger, Blackberry Messenger (BBM) dan Telegram. Semua menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Menurut laporan yang diterbitkan lembaga riset terkemuka, comScore. Posisi tiga besar di isi WA. BBM dan Line. WA merupakan aplikasi mobile terpopuler dengan pengguna terbanyak, dengan sekitar 35,8 juta pengguna di Indonesia. BBM dengan 34,7 juta pengguna dan LINE 27,6 juta pengguna.

Animo yang tinggi terhadap aplikasi chatting pada gilirannya dimanfaaatkan oleh dunia usaha untuk berinteraksi dengan para pelanggan, sekaligus berupaya meningkatkan loyalitas kepada brand atau perusahaan.

Alhasil, dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang mencoba membangun fitur in-app chat sendiri. Sebagian lain mencoba menggunakan solusi chat dari pengembang asal AS yang dianggap lebih mapan. Sayangnya kedua opsi itu punya kelemahan.

Pilihan pertama, membangun sistem chat yang yang stabil dan andal ternyata memerlukan keahlian yang mendalam dan sumber daya yang sangat besar. Sedangkan pilihan kedua, perusahaan dihadapkan pada masalah fleksibilitas dan kompatibilitas yang juga mempersulit alokasi sumber daya.

Bisa disimpulkan, untuk menjangkau konsumen dengan beragam aplikasi yang telah tersedia itu, sesungguhnya bukan perkara mudah. Jika salah membangun sistem, resikonya perusahaan tidak fokus pada bisnis inti.

Alhasil, kehadiran pengembang yang mampu mengintegrasikan fitur in app real time communication (RTC) saat ini menjadi sangat dibutuhkan. Salah satu pengembang yang mengkhususkan diri di bidang ini adalah Qiscus.

Qiscus adalah penyedia layanan komunikasi real-time yang membantu perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara memanfaatkan teknologi untuk memvirtualkan bisnis mereka dan berekspansi melampaui batas-batas fisik.

Didirikan sejak 2013, layanan yang dikembangkan oleh Qiscus telah dinikmati oleh banyak pihak. Seperti Halodoc (penyedia layanan telemedicine terbesar di Indonesia), Ruang Guru (platform online learning terbesar di Indonesia), DOKU (payment gateway terbesar di Indonesia) and Telkom Indonesia (perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia)

“Kami juga bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom Indonesia, untuk menghadirkan sesuatu yang besar di sektor messaging/chat, yang saati ni belum bisa kami jelaskan lebih mendalam,” ucap Delta Purna Widyangga, CEO & Co-Founder Qiscus.

Platform ini juga memiliki salah satu fitur mumpuni yakni Qiscuschat yang dapat diprogram untuk membuat proses alur-kerja (workflow) menjadi lebih efisien. Misalnya salah satu data centre terbesar di dunia telah mengganti SMS dengan qiscus chat untuk mengirim Notifikasi Pintar (Smart Notifications) ke grup teknisi yang tepat. Notifikasi tersebut dikirim dengan instruksi tindakan yang harus dilakukan teknisi yang difasilitasi oleh chat.

Seiring dengan pergerakan menuju era artificial intelligence (AI), qiscus akan mendesain platform chat yang dapat mendukung AI (AI-compliant). Saat ini qiscus bekerjasama dengan kata.ai di Indonesia dan penyedia mesin AI lain agar perusahaan-perusahaan dapat menggunaan chatbot dalam qiscus chat.