Jakarta, Selular.ID – Mulai hari ini, Uber menyamarkan Surge Pricing atau harga ramai dengan Biaya di Muka. Sekarang konsumen tidak lagi harus menerka-nerka sendiri biaya perjalanan mereka saat memesan layanan Uber. Sejak 1 Maret 2017, tarif yang tertera di aplikasi sudah merupakan biaya total sebenarnya yang harus dibayarkan penumpang ke pengemudi.
Selama ini, jika terdapat permintaan lebih tinggi dari jumlah mitra-pengemudi yang tersedia, maka biaya akan meningkat melalui skema harga ramai/surge pricing. Saat permintaan tinggi, aplikasi akan menampilkan keterangan informasi bahwa berlaku harga ramai 2x lipat, 3x lipat, 4x lipat, sampai 5x lipat. Konsumen diharuskan menghitung sendiri total biaya (mengalikan sendiri). Sekarang tidak lagi.
Biaya di muka telah memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan, termasuk permintaan yang terjadi di lokasi dan waktu tempat pemesanan perjalanan dan jarak perjalanan. Dengan adanya informasi biaya di muka, pengguna memiliki informasi lebih tentang biaya perjalanannya.
Jadi mulai hari ini, pengguna tidak akan lagi melihat tanda petir di aplikasi, karena tarif yang tercantum sudah harga aktual. Tujuannya adalah membuat para pengguna mendapatkan informasi di muka, jadi bisa memilih jenis produk mobilitas yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
Biaya di Muka berlaku untuk semua layanan Uber di kota-kota di mana tersedia banyak jenis layanan Uber, termasuk di Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Bali.
Perlu diingat, biaya tersebut masih bisa berubah. Melalui siaran pers yang diterima Selular.ID, Uber menyampaikan bahwa biaya di muka tidak akan berlaku jika pengguna mengubah rute secara signifikan, seperti melakukan beberapa pemberhentian atau mengganti lokasi tujuan.
Biaya di Muka otomatis tidak berlaku jika terjadi 3 hal berikut:
1. Perbedaan alamat penjemputan
Jika lokasi penjemputan berbeda dari lokasi yang tertera, maka biaya akhir bisa berubah. Karenanya penumpang diharapkan untuk memeriksa kembali lokasi penjemputan sebelum memesan.
2. Perubahan tujuan
Jika penumpang mengubah tujuan akhir di tengah perjalanan atau melakukan beberapa pemberhentian.
3. Perubahan rute
Jika waktu perjalanan dan jarak lebih jauh dari yang ditunjukkan saat awal, biaya perjalanan akan terpengaruh. Sebisa mungkin, ikutilah navigasi di aplikasi pengemudi.