Jakarta, Selular.ID – Dalam keterangannya yang dikeluarkan awal Juni ini, IDC memproyeksikan bahwasanya pertumbuhan pengiriman smartphone global tahun ini bakal melambat.
Menurut lembaga riset pasar itu, pertumbuhan pengapalan smartphone global tahun ini hanya berkisar 3,1%. Angka pertumbuhan ini tentu saja menurun dari pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 10,5%, dan 27,8% pada tahun 2014 lalu.
Proyeksi IDC yang menyatakan pertumbuhan pengapalan smartphone yang kini hanya single digit itu, tentu akan berdampak kepada para pemain di industri, termasuk dalam hal ini pembesut chipset mobile, seperti Qualcomm.
Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia, tidak menampik terkait bakal adanya penurunan pertumbuhan seperti yang diproyeksikan IDC. “Pertumbuhan smartphone sih sekarang memang ke arah sana (bukan double digit) lagi, tetapi masih ada pertumbuhan,” katanya.
Dengan pertumbuhan smartphone yang diprediksi akan terus mengalami penuruan, Qualcomm nampaknya tidak khawatir dengan kondisi tersebut. Shannedy menegaskan bahwa teknologi itu bukan hanya di smartphone saja. Memanfaatkan kekuatannya di teknologi mobile, Qualcomm siap menyambut teknologi berikutnya.
“Ya, IoT kan sekarang lagi berkembang pesat, otomotif berkembang pesat, drone juga berkembang pesat. Jadi, banyak sekali teknologi-teknologi yang memanfaatkan teknologi mobile itu sendiri, gimana kita sangat kuat di situ untuk mengarah ke teknologi tersebut,” tutupnya.