Jakarta, Selular.ID Untuk memotivasi anak-anak muda, Samsung menggelar kompetisi inovasi teknologi untuk pertama kalinya bernama IdeAction. Kompetisi ini dimaksudkan menjaring berbagai ide kreatif dan inovatif anak-anak muda terutama dalam bidang teknologi.
Vebbyna Kaunang Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia menjelaskan Inisiatif ini muncul karena Samsung percaya generasi muda Indonesia sangat berpotensi dan mampu berperan aktif di berbagai bidang, termasuk teknologi.
“Kami mewadahi mereka bukan hanya sekedar memiliki ide namun merangkainya menjadi sebuah rencana yang dapat diwujudkan,”ujar Vebbyna dalam keterangan resminya
Vebbyna mengatakan bahwa di tahun pertamanya, IdeAction mampu menjaring banyak ide. Ini menunjukkan tingginya antusiasme dan minat generasi muda dalam inovasi teknologi. Proposal ide yang masuk bahkan melebihi target yang ditetapkan sebelumnya.
Dalam kompetisi ini Samsung kerjasama dengan 12 universitas dari berbagai daerah di Indonesia. Awalnya sempat ragu bisa memenuhi target minimal 200 proposal. Ternyata di luar dugaan, melebihi target. Total ada 718 proposal kami terima.
“Ingat, tujuh tim ini terpilih dari 718 proposal yang masuk. Perjalanan mereka tidak mudah. Jadi ketika mereka tidak juara pertama bukan berarti mereka tidal bagus. Kami memilih yang terbaik dari yang terbaik. Mereka juga mendapatkan pembinaan dan mentoring dari Samsung dan para juri bagaimana mengeksekusi ide mereka,” kata Vebbyna lagi.
Akhirnya ini 3 pemenang yang dalam kompetisi IdeaAction berhak untuk mendapatkan hadiah dan mengunjungi Samsung Innovation Museum dan mencuri ilmu dari para ahli R&D Samsung di Korea Selatan.
Yakni Taskanizer, aplikasi besutan tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, memboyong hadiah juara pertama senilai Rp 100 juta.Tidak hanya Taskanizer yang berbangga menjadi pemenang kompetisi Samsung IdeAction. Di posisi kedua ada Fit Me besutan Dita Utami Putri dan Exclesia K dari Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Ilmu Komputer.Sementara juara ketiga ditempati oleh Easy-Hub buatan Dienastya Galih Pradana dari Universitas Brawijaya, Malang.