Jakarta, Selular.ID – Era internet cepat berbasis 4G membuat operator semakin leluasa memonetisasi beragam layanan di luar basic service. Salah satunya adalah layanan M2M (machine to machine) yang digadang-gadang akan menjadi ladang masa depan operator.
Sekedar diketahui, M2M atau machine to machine merupakan layanan yang memungkinkan perpindahan informasi, dari mesin yang satu ke mesin yang lain dengan menggunakan jaringan telekomunikasi. Vendor Jaringan asal Swedia Ericsson, memperkirakan pada 2020 mendatang, akan ada lebih dari 50 miliar piranti terkoneksi di seluruh dunia. Ada banyak keuntungan dari konektivitas yang saling terhubung, mulai dari ponsel, mobil, lemari es, hingga mesin cuci. Oleh karena itu, M2M akan menjadi komponen penting dalam menentukan masa depan industri seluler di dunia, termasuk di Indonesia.
Dengan M2M, masyarakat kini dapat mendeteksi keberadaan mobil pribadi, memantau situasi rumah, atau ingin mengetahui posisi teman, tak harus membayar lebih mahal untuk membeli alat khusus. Dengan berlangganan layanan M2M yang disediakan operator, pengguna cukup mengaktifkan ponsel dari mana saja.
Untuk mengetahui lebih dalam tren dan perkembangan M2M yang mulai marak di Indonesia, Selular Congress 2016 yang digelar di Balai Kartini, 25 Mei 2016, menghadirkannya dalam satu tema bahasan conference, yakni “Saatnya Memaksimalkan IoT”. Acara sesi seminar pertama ini dibuka oleh Merza Fachys, Sekretaris Jendral ATSI. Ia mengatakan, “Kemampuan teknologi mempercepat lajur pertumbuhan ekonomi. Semua berkembang pesat yang di trigger oleh adanya 4G sejak tahun lalu,” ujar Merza.
Sementara itu, tiga pembicara yang memberikan penjelasan tentang ruang lingkup IoT antara lain Jaka Susanta (VP M2M Business Telkomsel), Hardyana Syintawati (VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia), dan Gunadi Sindhuwinata (Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia).
Jaka Susanta, Vice President Machine to Machine (M2M) Business Telkomsel, mengatakan, “Secara umum, IoT (Internet of Things) bagaimana memberikan solusi dari masalah yang ada di masyarakat. Dari segi bisnis, IoT potensinya sangat besar. Market sizenya akan meningkat 3 kali lipat di tahun 2020. Sebagai operator terdepan, Telkomsel mempunyai layanan yang mengusung konsep IoT yakni T-Drive dan T-Bike.”
Hardyana Syintawati, Vice President Marketing and Communications Ericsson Indonesia, menjelaskan, “Telekomunikasi sudah banyak merubah cara kita menjalani kehidupan kita sehari-hari. Contohnya dalam menjalankan bisnis, kita sudah menjalankan sharing economy. Setiap tahun, Ericsson melakukan surveying untuk mengamati consumer trends.”
Gunadi Sindhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, menerangkan, “Perkembangan teknologi informasi, seperti aplikasi, memang cepat sekali. Penggunaan fasilitas IoT sudah terjadi ke sistem transportasi, contohnya kendaraan bermotor. Tujuannya, untuk efisiensi dan efektivitas. Teknologi tidak dapat dibendung apalagi dimusuhi.”