Tangkal Downtime, Server Untuk Bisnis E-commerce Harus Punya Fitur Ini

Transformasi Digital, Jamkrindo Capai 5 Juta Mitra Per Juni 2022
Transformasi Digital, Jamkrindo Capai 5 Juta Mitra Per Juni 2022
Ilustrasi bisnis online
Ilustrasi bisnis online

Jakarta, Selular.ID – Dalam industri e-commerce, status sistem pada web hosting sangat mempengaruhi kinerja dan nilai bisnis. Pelaku bisnis terus melakukan maintenance agar web server di mana tempat menyimpan segala konten, bisa berjalan mulus tanpa tersendat-sendat. Pasalnya, bila eror sekian menit saja sehingga web tak bisa diakses visitor, maka rugi puluhan hingga ratusan juta menghantui di depan mata.

Melalui produk baru, Fujitsu berupaya menawarkan server industri x86 berbasis Intel, yang bisa dipakai oleh pelaku bisnis e-commerce, terutama dalam skala besar. Dinamai PrimeQuest 2800E2, server ini membawa fitur tangguh Dynamic Reconfiguration, yang mampu mengoperasikan perpindahan partisi secara otomatis dan online. Dengan fitur ini, Fujitsu mengklaim mampu meminimalisir downtime (mesin tidak dapat berfungsi)

Natanael Eric Widyaputro, Product Manager PrimeQuest & Eternus Storage ISG – ISS, mengungkapkan bahwa Dynamic Reconfiguration (DR) bekerja dengan menyesuaikan kondisi jam padat dan luang pada sistem server di situs online. Dibagi menjadi tiga waktu, yakni siang, malam, dan tengah malam.

“Ketika ada transaksi online, partisi akan butuh resource yang lebih banyak. Biasanya ini terjadi di siang hari,” ujar Natanael, kepada Selular.ID

Sementara pada malam hari hingga tengah malam, server akan digunakan lebih banyak untuk keperluan penghitungan atau kalkulasi. “Bila siang pakai 6 CPU, maka saat kalkulasi pakai 2 CPU pun cukup untuk proses batch,” tambahnya.

Natanael melajutkan bahwa dengan DR, sistem akan berjalan tanpa gangguan tanpa perlu restart satu kali (tanpa downtime) saat sedang melakukan perpindahan. Sementara bila server tanpa DC, maka database akan berhenti saat sedang melakukan restart selama lima menit dan running aplikasi selama sepuluh menit.

“Proses tersebut akan menghabiskan waktu minimal 15 menit. Dalam waktu itu, berapa kerugian yang ditanggung oleh e-commerce,” ujar Natanael.(Ind)