Insiden memalukan itu bermula ketika kepolisian akan menyediakan rompi antipeluru untuk para anggotanya, termasuk untuk para polwan. Rompi untuk polisi pria dan wanita tentunya berbeda, karena harus disesuaikan dengan postur tubuh mereka. Karena itulah, kepolisian tersebut mendaftar ukuran tubuh para polwan, meliputi tinggi, berat, bahkan ukuran cup bra.
Bukannya aman, data-data mengenai hal sensitif tersebut malah tak sengaja terkirim ke email para perwira di kepolisian dalam bentuk spreadsheet Excel. Menurut Kepala Asisten Kepolisian Detroit, James White, kejadian ini merupakan kesalahan administrasi.
“Komandan Dwayne Love ditugaskan untuk menginformasikan petugas bahwa rompi anti peluru mereka siap untuk dikumpulkan, sehingga dalam email diteruskan ke komandan yang pada gilirannya diteruskan ke pengawas. Kemudian pesan itu telah diteruskan ke seluruh petugas, memuat ukuran berat, tinggi, dan cup bra polwan yang terlampir pada halaman ketiga spreadsheet Excel,” tambahnya. (Choiru Rizkia)