Selular.ID – Survei yang dilakukan oleh Otoritas Inovasi Israel dan Lembaga Kebijakan Permulaan Bangsa (SNPI) terhadap sektor teknologi, sejak pecahnya perang Israel-Hamas, menunjukkan lebih dari 70% perusahaan rintisan menunda atau membatalkan pesanan dan proyek.
Banyak diantaranya terus bergulat dengan kurangnya pendanaan. Untuk diketahui, Israel adalah salah satu negara dengan perekonomian teknologi tinggi paling inovatif di dunia.
Sekitar 14% tenaga kerja bergantung pada sektor ini dan hampir seperlima dari keseluruhan output PDB ekonomi negara itu.
Meski sektor teknologi babak belur, beberapa perusahaan Israel mampu bertahan dan tetap menjadi pilar negeri zionis itu.
Tercatat perusahaan teknologi seperti Mobileye, Check Point, Nice, monday.com, dan CyberArk, terbilang kebal dari kecamuk perang Gaza.
Mereka menduduki puncak daftar perusahaan teknologi Israel dengan kapitalisasi pasar tertinggi setelah melewati badai sepanjang 2023, mencapai nilai total $83,5 miliar.
Setelah badai covid-19 mereda, jelas bahwa raksasa ekosistem teknologi Israel berhasil mengatasi badai tersebut dan mengarungi 2024 dengan posisi yang lebih baik daripada saat mereka memulainya.
Hal ini tercermin pada harga saham perusahaan-perusahaan tersebut, yang dalam banyak kasus meningkat secara signifikan selama 12 bulan terakhir.
Baca Juga: Apa Itu Booby-Trapped yang Membuat Pager Meledak Secara Bersamaan?