Selular.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) segera lakukan pembelian kembali alias buyback saham perusahaannya.
Rencana Telkom buyback saham miliknya usai pemisahan (spin-off) segmen usaha IndiHome kepada PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengungkapkan ada pemegang saham yang tidak setuju atas rencana spin-off IndiHome ke Telkomsel.
Ketidaksetujuan sejumlah pemegang saham ini, mereka ungkapkan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom bulan Mei lalu.
TONTON JUGA:
Hal tersebut yang membuat Telkom akan melakukan buyback saham untuk pemegang saham publik yang meminta perseroan agar membeli saham milik mereka.
Para pemegang saham yang berhak mengajukan sahamnya agar di buyback TLKM adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 5 Mei 2023, dan hadir dalam RUPST.
Baca juga: Jadwal Pembagian Dividen Telkom, Rp16,6 Triliun Siap TLKM Sebar ke Pemegang Saham
“Apabila terdapat pemegang saham TLKM yang meminta sahamnya TLKM beli, tetapi tidak memenuhi syarat sebagaimana yang ada, maka pemegang saham tersebut tidak berhak untuk meminta sahamnya untuk TLKM beli,” kata Heri dalam keterangannya, Rabu (7/6/2023).
Perseroan akan membeli saham dari Pemegang Saham dengan harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari kalender sebelum pengumuman rancangan pemisahan dan keterbukaan informasi kepada masyarakat terkait pemisahan segmen usaha IndiHome Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang termuat di Surat Kabar Harian Terbit tanggal 6 April 2023 yaitu sebesar Rp3.921 per saham.
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyatukan dua anak usahanya, yaitu Telkomsel dan IndiHome.
Hal itu tecermin dari penandatanganan Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan Telkomsel pada tanggal 6 April 2023.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), VP Investor Relations Telkom Edwin Sebayang menyampaikan penggabungan dua anak usaha Telkom.
Hal itu sehubungan dengan rencana Telkom untuk melakukan suatu restrukturisasi korporasi dan transformasi bisnis yang akan mereka lakukan melalui pemisahan tidak murni (spin off) atas segmen usaha IndiHome.
IndiHome saat ini memiliki sejumlah layanan, yakni internet, voice bundling (termasuk voice only (1P) dengan akses homewifi), internet protocol television (IPTV), Over-the-Top (OTT), dan layanan digital (digital services).
Berdasarkan perjanjian pemisahan bersyarat, nilai dari segmen usaha IndiHome yang akan Telkom lepas adalah sebesar Rp58,2 triliun.
Bersamaan dengan rencana pemisahan, pemegang saham lain dari Telkomsel yaitu Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) juga memutuskan untuk turut melakukan penyertaan modal dengan melakukan setoran secara tunai kepada Telkomsel dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama dengan yang menjadi acuan pada saat Perseroan melakukan Pemisahan yaitu sebesar Rp2,71 triliun.
Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, perseroan dan Telkomsel akan menandatangani suatu akta pemisahan (Akta Pemisahan).
Mengingat rencana pemisahan dan transaksi terkait dilakukan oleh perseroan dengan Telkomsel yang merupakan anak perusahaan terkonsolidasi perseroan, maka tidak ada dampak signifikan dari rencana pemisahan dan transaksi terkait terhadap kondisi keuangan perseroan.
Setelah pemisahan, perincian porsi saham Telkomsel di antaranya, Telkom 69,9% dan Singtel 30,1%, dari sebelumnya masing-masing 65% dan 35%.
Baca juga: Telkom Fokus ke Bisnis Data Center, Simak Sejumlah Langkah Strateginya