Tak Seperti Rafael Nadal, Oppo Tetap Tampil di Perancis Terbuka 2023, Meski…

Oppo perancis

Selular.ID – Turnamen tenis yang masuk katagori Grand Slam, Perancis Terbuka atau French Open 2023 mulai digelar mulai Senin (22/5), hingga Minggu (11/6).

Sayangnya, sejumlah petenis top dunia dipastikan tidak akan berlaga di sana. Emma Raducanu, Rafael Nadal, Nick Kyrgios, dan Matteo Berrettini absen karena cedera.

Terbaru, Andy Murray juga memutuskan untuk tidak berpartisipasi di Prancis Terbuka 2023. Dilansir dari The Sun, Senin (22/5), alasan pengunduran diri Murray karena kelelahan.

Dengan kondisi fisik yang belum bugar, petenis Inggris Raya itu, tampaknya lebih memprioritaskan persiapan di lapangan rumput jelang berlaga di turnamen Wimbledon musim panas ini.

Absennya sejumlah pemain top dunia, terutama Nadal yang merupakan jawara lapangan tanah liat, menjadi keuntungan bagi pesaing terberatnya, Novak Jokovic.

Sebagai pemegang gelar French Open terbanyak, 14 kali, Nadal kerap menjadi sandungan bagi Jokovic. Sepanjang sejarah keikutsertaannya di turnamen tersebut, petenis asal Serbia itu, baru mampu merengkuh titel juara, masing-masing edisi 2016 dan 2021.

Pencapaian itu kontras dengan Nadal. Tercatat, petenis Spanyol itu cuma kalah dua kali sepanjang kariernya di ajang ini.

Meski sejumlah pemain top, seperti Nadal batal bertanding, namun Perancis Terbuka 2023 tetap sukses menyedot sejumlah sponsor yang merupakan perusahaan kelas dunia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, bank terbesar Perancis, BNP Paribas masih menjadi sponsor utama diikuti lima premium partner, yaitu Emirates, Lacoste, Renault, Rolex, dan Oppo.

Bagi Oppo, ini adalah tahun keempat keterlibatan mereka di ajang Perancis Terbuka. Vendor smartphone asal China itu, menjadi penyokong Rolland-Garos sejak 2019.

Sebagai mitra premium selama empat tahun berturut-turut, Oppo berusaha menjadikan Rolland-Garos sebagai jendela bagi produknya agar mendunia, terutama pasar Eropa yang tak mudah ditaklukkan.

Baca Juga: Di Pasar, Oppo Find N2 Flip Menjadi Idola Baru

Guna menggaet konsumen di benua biru itu, Oppo mengandalkan teknologi kamera. Inovasi kamera yang dihadirkan Oppo, diklaim memiiliki visibilitas yang luas di lapangan pertunjukan stadion.

Sistem pencitraan canggih yang dikembangkan Oppo, seperti varian Find X5 Pro, memungkinkan untuk menangkap sensasi mendebarkan dari Roland-Garros, dalam segala kemegahannya dengan reproduksi warna yang superior untuk menghadirkan semangat sesungguhnya dari lapangan tanah liat.

Oppo menyebutkan, sistem OIS (Optical Image Stabilization) lima sumbu pertama di jenisnya membawa perubahan bertahap dalam stabilitas dan memberikan bidikan yang lebih baik dan video yang lebih stabil dari sebelumnya. Menjamin hasil sempurna untuk momen kemenangan hanya dari tepi kursi penonton.

Sengketa Paten Membuat Oppo Keluar Dari Beberapa Negara Eropa

Namun bagi Oppo, gelaran French Open tahun ini, sepertinya tidak seistimewa tahun-tahun sebelumnya. Terasa “ambyar” jika kita meminjam istilah yang dipopulerkan oleh mendiang penyanyi campur sari Didi Kempot.

Diketahui, vendor smartphone yang berbasis di Shenzhen itu, menghadapi persoalan yang tak ringan terkait sengketa paten dengan Nokia.

Akibat perselisihan tersebut, Oppo terpaksa menarik produk mereka dari Jerman. Apesnya, menyusul Jerman, Oppo juga menghadapi masalah serupa di sejumlah negara Eropa lainnya.

Sejatinya, Oppo tidak sendirian. Dua brand yang sama-sama bernaung di bawah BBK Group, OnePlus dan Vivo juga menghadapi persoalan serupa.

Sebelumnya di media sosial, postingan dari blogger teknologi Max Jambor, membuat Oppo dan OnePlus berada dalam posisi sulit.

Jambor mengklaim bahwa dia dapat “mengonfirmasi” bahwa merek smartphone yang bernaung di bawah BBK group itu, menarik diri dari Jerman, Inggris, Prancis, dan Belanda.

Menurut Max Jambor, penarikan di seluruh Eropa akhirnya menjadi agenda dari Oppo, meskipun kemudian dikurangi ke negara-negara yang terdaftar.

Tak dapat dipungkiri, perselisihan paten dengan Nokia membuat langkah Oppo untuk menguasai pasar Eropa menjadi terhambat.

Untuk diketahui, Oppo pertama kali memasuki Eropa pada 2018 dan memposisikan Jerman sebagai pasar utama di wilayah tersebut. Sebelum meluas ke negara-negara lainnya. Namun putusan pengadilan Jerman memberikan pukulan yang menyakitkan.

Meski menghadapi persoalan yang tak ringan, Billy Chan, Wakil Presiden Penjualan Internasional Oppo, mengatakan Eropa adalah wilayah geografis utama dan perusahaannya akan menyediakan produk inovatif kepada pelanggan di masa mendatang.

Sayangnya, tak dipungkiri, permasalahan paten dengan Nokia, dapat menutupi prospek masa depan Oppo di kawasan Eropa.

Padahal, dengan daya beli masyarakatnya yang tinggi, Eropa merupakan pasar strategis yang dapat mendorong pertumbuhan Oppo di luar negeri.

Apalagi permintaan ponsel di pasar dalam negeri tengah menurun. Diketahui, penjualan smartphone di China terus mengalami penurunan.

Tercatat jumlah ponsel yang terjual di negara itu pada 2022 hanya mencapai 286 juta unit atau turun 13 persen jika dibandingkan angka penjualan pada 2021 yang mencapai 329 juta.

Menurut data International Data Corporation (IDC), angka penjualan ponsel pada 2022 menjadi yang terendah sejak 2013. Sekaligus pertama kalinya penjualan ponsel di China di bawah 300 juta unit.

Di pasar yang tengah menciut itu, Oppo bersaing ketat dengan empat vendor utama lainnya, yaitu Vivo, Apple, Honor, dan Xiaomi.

Baca Juga: Oppo dan OnePlus Mundur dari Perancis, Negara Eropa Lainnya Menyusul