Selular.ID – Perusahaan teknologi asal Israel Amdocs, muncul sebagai pemimpin dalam peringkat vendor e-SIM oleh Counterpoint Research, berdasarkan kemampuan perusahaan dan keberhasilan pasar.
Counterpoint yang berbasis di Hong Kong, mengevaluasi perusahaan berdasarkan kriteria termasuk integrasi BSS/OSS, keamanan, interoperabilitas, swalayan, dan kontrak.
Counterpoint juga mengidentifikasi Moflix dan Lotusflare yang muncul sebagai pemimpin dalam kemampuan orkestrasi e-SIM end-to-end, sambil menyoroti IDEMIA, Truphone, 10T Tech, Thales, G+D dan Workz sebagai “spesialis” yang bermitra dengan pemain berbeda untuk menawarkan produk dan layanan .
Selain Amdocs, Counterpoint Research menilai Redtea Mobile, Oasis Smart SIM, Nokia, Ericsson, HPE, Valid, Achelos dan Kigen sebagai kuda hitam.
Analis riset senior Ankit Malhotra menyatakan 2022 adalah tahun penting bagi sektor e-SIM global karena lebih dari 260 MNO dan MVNO menawarkan kemampuan tersebut, dengan rata-rata operator kompatibilitas perangkat mencapai “lebih dari 30”.
Juniper Research memperkirakan nilai pasar e-SIM global akan meningkat dari $4,7 miliar pada tahun 2023 menjadi $16,3 miliar pada tahun 2027, sebagian besar didorong oleh peningkatan adopsi perangkat konsumen.
Di Indonesia, diketahui tiga operator selular telah mengadopsi e-SIM, yaitu Smartfren, IOH, dan XL Axiata. Telkomsel diperkirakan tak lama lagi juga memperkenalkan layanan e-SIM agar tak ketinggalan dalam persaingan.
Baca Juga: Melongok Peta Penyebaran eSIM di Seluruh Dunia
Berbisnis dengan Telkomsel, Amdocs Mendapat Banyak Penolakan
Sekedar diketahui, Amdocs Limited yang bermarkas di Isle of Guernsey adalah sebuah holding company dan anak perusahaan berbisnis di berbagai negara. Perusahaan itu memiliki anak usaha seperti Amdocs Limited di Israel, Amdocs Inc di AS dan Amdocs Limited di Inggris.
Amdocs merupakan penyedia penagihan, manajemen hubungan pelanggan (CRM), dan sistem perangkat lunak manajemen pesanan terkemuka di dunia untuk industri telekomunikasi.
Perusahaan memberikan sistem perangkat lunak end-to-end dan layanan dukungan yang memungkinkan penyedia telekomunikasi untuk menawarkan berbagai platform, dan beberapa layanan penagihan, pemesanan, dan dukungan kepada pelanggan telepon tetap dan selular.
Sebagai perusahaan yang disebut-sebut berasal dari Israel, Amdocs pernah memunculkan kehebohan di Tanah Air.
Saat ikut serta dalam tender pengadaan perangkat billing system Telkomsel pada 2010, Amdocs mendapat penolakan keras dari berbagai pihak.
Meski ditentang sana sini, namun Amdocs tetap dipercaya operator selular. Pada pertengahan 2010, Amdocs menang dalam tender pengadaan sistem penagihan Telkomsel senilai Rp 1,2 triliun.
Pada 2011, Amdocs mengincar tender proyek Customer Relationship Management (CRM) Telkomsel senilai 200 juta dollar AS atau setara Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Sektor Logistik dan Migas Diprediksi Menjadi Penyumbang Terbesar Populasi eSIM