Raja Smartphone Dunia 2022, IDC Sebut Apple Harus Minggir

Ilustrasi raja smartphone dunia.
Ilustrasi raja smartphone dunia.

Selular.ID – Simak raja smartphone dunia tahun 2022, Apple harus minggir dari puncak.

International Data Corporation (IDC) memberikan laporan terkait smartphone yang menjadi raja dunia tahun 2022.

Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung berhasil mengalahkan Apple, Xiaomi dan Oppo.

Samsung mengantongi 21,6% pangsa pasar smartphone global.

TONTON JUGA:

Sementara itu Apple berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 18,8%.

Lalu Xiaomi berada di peringkat selanjutnya dan mengantongi 12,7%.

Baca juga: Muncul Tanda Apple Segera Buka Toko Resmi di Malaysia, Indonesia Kapan?

Oppo dan Vivo berada di urutan keempat dan kelima yang masing-masing mendapatkan 8,6% dan 8,2% untuk Vivo

Selain itu, IDC melaporkan pengiriman smartphone seluruh dunia ambles 18,3% dari tahun ke tahun menjadi 300,3 juta unit pada laporkan Q4-2022.

Akhir tahun 2022 lalu, smartphone yang terkirim secara global berjumlah 1,21 miliar unit.

IDC mencatat capaian ini merupakan yang terendah sejak 2013.

Perusahaan riset itu menjelaskan hal tersebut terjadi saat permintaan konsumen mengalami pengurangan secara signifikan.

Selain itu, juga ada masalah inflasi dan juga ketidakpastian ekonomi.

“Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya,” kata direktur riset tim Worldwide Tracker IDC, Nabila Popal.

“Namun melemahkan permintaan dan persediaan yang tinggi menyebabkan vendor mengurangi pengiriman secara signifikan,” sambungnya.

Dia juga mencatat permasalahan rantai pasokan bahkan juga berdampak pada Apple, yang nilainya akan kebal atas masalah tersebut.

Produsen iPhone itu harus menghadapi tantangan setelah lockdown di sejumlah pabrikannya di China.

“Apa yang kuartal liburan ini katakan kepada kita adalah kenaikan inflasi dan meningkatkan kekhawatiran makro terus menghambat belanja konsumen, bahkan lebih dari yang perkiraan,” ungkapnya.

“Dan mendorong kemungkinan pemulihan hingga akhir tahun 2023,” jelas Nabila Popal.

Baca juga: Beda 1% Dengan Canalys, IDC Juga Laporkan Penyusutan Di Q4 2022