Tahun Ini Ada 100 Ribu Serangan Siber Ditemui Protergo, Lalu Bagaimana Melihat Tantangan di 2023?

protergo

Selular.ID – Sepanjang tahun 2022 Protergo mendeteksi dan telah memblokir lebih dari 100.000 serangan siber. Dan apakah tantangan ini akan sama di tahun depan?.

Protergo adalah perusahaan keamanan siber yang didirikan dan beroperasi penuh di Indonesia dan diklaim sebagai perusahaan pertama yang memiliki pusat keamanan siber Graha Protergo.

Protergo telah membangun segmen layanan yang kuat dalam 3 tahun terakhir dan memngembangkan lebih dari 150 talenta lokal.

Dan juga telah dipercaya oleh lebih dari 100 klien korporat lintas bisnis.

Untuk tahun ini saja, Protergo mengantongi sertifikat CREST. Sertifikasi CREST adalah akreditasi yang menetapkan standar professional untuk pengujian penetrasi.

Sertifikat ini juga telah diakui di seluruh dunia oleh industry jasa professional dan pembeli sebagai indikasi terbaik dari pengetahuan, keterampilan dan kompetisi.

Maka dari itu Protergo terus berkomitmen untuk memperkuat keamanan siber dan melindungi Indonesia dari berbagai ancaman.

Karenanya juga keamanan siber ini masih menjadi masalah utama di Indonesia. Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan telah terjadi lebih dari 108 juta serangan siber.

Angka itu adalah baru yang ada di Indonesia saja sejak tanggal 1 Januari 2022 hingga 7 September 2022.

Dan Presiden Joko Widodo juga pada saat pembukaan sesi ketiga KTT G20 di Bali bulan November kemarin mneyebutkan bahwa ini ada potensi dengan munculnya kerugian.

Potensi kerugian itu ada pada kejahatan dunia maya terhadap ekonomi dunia bisa mencapai US$ 5 triliun atau setara Rp 78.140 triliun (kurs Rp 15.628 per dollar AS) pada 2024 mendatang.

Dan untuk tahun ini saja Protergo dikabarkan telah mendeteksi dan berhasil memblokir lebih dari 100.000 serangan siber.

Bukan hanya itu, serangan seluler juga meningkat secara dramatis pada tahun 2022, dan Protergo mendeteksi dan memblokir 15.000 serangan per harinya.

Yang mana dalam 6 bulan terakhir, ancaman seluler ini telah meningkat secara eksponensial.

Dan Protergo juga melihat adanya tantangan dunia maya yang ada di Indonesia di tahun depan, diantaranya seperti, kebutuhan alat kolaborasi untuk meningkatkan keamanan dunia maya.

Lalu perlu adanya perlindungan extra pada sistem cloud, dan manajemen terintegrasi keamanan siber atau DevSecOps.

Baca juga : Serangan Siber Naik Jadi 48%, Dell Technologies Keluarkan Pembaruan pada Solusinya