Transportasi Penumpang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada pengoptimalan untuk transportasi penumpang, di antarnya:
1. Pengoptimalan penerapan pendanaan kreatif non-APBN melalui skema KPDU dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi.
2. Pengoptimalan PNBP melalui badan layanan umum sebagai salah satu sumber pendanaan alternative untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
3. Mendorong keterlibatan peran swasta dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan melakukan transporasi struktural dan digitalisasi dalam upaya meningkatkan layanan transportasi.
Digitalisasi dalam layanan transportasi terwujud lebih cepat karena adanya pandemi.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus mendorong penerapan intelejen sistem dan digitalisasi.
Salah satu yang sudah terealisasi adalah integrasi dan digitalisasi dalam sistem pembayaran contactless
ticketing dan cashless.
Khususnya untuk transportasi perkotaan seperti KRL, MRT, hingga transportasi bus.
Ini membuat pengalaman transportasi masyarakat makin nyaman, tidak perlu dengan pembayaran berulang saat harus melanjutkan perjalanan dengan transportasi yang lain.
Kolaborasi dengan para penyedia fintech akan makin menambah pengalaman bertransportasi yang nyaman.
Ke depan, para penumpang dapa tmenikmati pengalaman digital saat bertransportasi sejak pergi hingga kembali pulang ke kediamannya masing-masing.
Transportasi Logistik
Dalam hal transportasi logistik, peran sistem digital sangat penting untuk memastikan layanan menjadi lebih transparan, efisien, dan akuntabel.
Salah satu contohnya adalah transportasi logistic lewat laut.
Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut terus melakukan optimalisasi digital di era Revolusi Industri 5.0 dengan digitalisasi layanan di berbagai sector, tidak terkecuali sektor pelabuhan
dan logistic.
Di antaranya digitalisasi perizinan pada aplikasi lalu lintas.
Di laut ada aplikasi SIMLALA, digitalisasi layanan pelabuhan, tracking distribusi kapal barang dan ternak di daerah 3TP, aplikasi SItolaut serta transparansi dan efisiensi pada dashboard monitoring.
Pengembangan SDM
Untuk pengembangan SDM, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan berupaya sebaik mungkin untuk menciptakan SDM transportasi yang unggul dan
berdaya saing menghadapi tantangan era industry 5.0.
Revitalisasi sistem pendidikan vokasi terus ditingkatkan disesuaikan dengan kebutuhan industry dan perkembangan teknologi.
Tak terkecuali peningkatan keterampilan melalui beragam pelatihan dan sertifikasi.
Dan yang tak kalah penting adalaah dukungan sistem informasi manajamen SDM yang mendukung adanya perpaduan antara kebutuhuan kompetensi SDM dengan penyedia informasi mengenai pengembangan SDM Unggul.
Teknologi Ramah Lingkungan
Kemenhub juga terus melakukan inovasi melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, di antaranya pengembangan greenport dan pengembangan sarana transportasi berbasis krisis.
Ke depannya pembangunan trasnportasi akna mengususngkonsep berkelanjutan yang mencakup aspek keselamatan, keterjangkauan, akesbilitas tinggi, dan rendah polusi
Tantangan Revolusi Industry 5.0 ini dapat ditandai dengan dengan meningkatnya konektivitas.
Interaksi antara manusia, mesin, dan sumbaer daya lainnya akan semakin konvergen dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam melakukan inovasi, Kementerian Perhubungan juga harus mendapat dukungan sekaligus berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Kemenhub juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder termasuk dukungan dari Seluler Media Network untuk melakukan riset yang kemudian menghasilkan rekomendasi untuk menghasilkan sebuah kebijakan.
Baca juga: Kemenhub Terus Monitor Perluasan Tarif Ojol