Windows Phone: Nafsu Besar Developer Kurang
Pada 2013, Microsoft mengakuisisi bisnis handset Nokia senilai US$7 miliar. Dengan pembelian itu, Microsoft bertekad untuk mengimbangi kedikdayaan iPhone dan Android lewat Windows Phone (WP).
Sebelum melego divisi mobile, sejatinya Nokia telah menjalin kerjasama dengan Microsoft. Nokia Lumia 800 adalah ponsel pintar yang berbasis Windows Phone 7, pertama kali diperkenalkan pada 26 Oktober 2011 di acara Nokia World 2011. Lumia 800 adalah smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi Windows Phone dengan harga premium.
Namun dalam perjalanannya, smartphone Nokia berbasis WP tidak cukup popular. WP memiliki antarmuka yang sangat tidak biasa. Microsoft berusaha membuat sistem operasinya (OS) mereka sukses, tapi pada akhirnya gagal bersaing. Sebagian besar disebabkan kurangnya ekosistem aplikasi untuk OS tersebut, termasuk aplikasi-aplikasi yang populer di Android dan iOS.
WP juga tidak memerlukan banyak perangkat keras untuk memberikan pengalaman yang tepat. Selain itu, OS memiliki antarmuka yang menarik dan keren, tapi pada akhirnya, tidak memiliki beberapa aplikasi utama.
Misalnya, tidak menerima dukungan apa pun dari Google Apps, dan beberapa aplikasi media yang sangat diperlukan. Kegagalan Sistem Operasi WP juga menyebabkan kematian Nokia.
Pada 2015 aset Nokia dihapus dari Microsoft, termasuk WP. Keputusan itu membuat ribuan karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Nokia sendiri telah kembali ke bisnis ponsel. Caranya dengan memberikan lisensi eksklusif ke HMD Global.
Sebagai pemegang lisensi Nokia Mobile, HMD mau tak mau berpaling ke Android. Hal itu ditandai dengan peluncuran Nokia 6 yang dibuat oleh Foxconn dan dijual pertama kali untuk pasar China pada 2017.
Baca Juga: Empat Hal Penyebab Kegagalan Windows Phone