Jakarta, Selular.ID – Seperti telah dijadwalkan sebelumnya, Huawei resmi meluncurkan flagship terbarunya, P50 Series pada Kamis malam (29/7/2021) di China. Huawei telah meningkatkan sejumlah fitur unggulan, termasuk kamera yang mendorong era baru fotografi mobile.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, P50 Series berjalan tanpa dukungan 5G. P50 menggunakan chipset Snapdragon 888 4G. Beberapa versi P50 Pro akan memiliki prosesor 4G Kirin 9000 sebagai gantinya. Seperti diketahui, vendor yang berbasis di Shenzhen itu, telah berjibaku dalam mengatasi kendala rantai pasokan akibat pembatasan AS. Sehingga memiliki akses terbatas ke pasar komponen untuk handset terbaru.
Richard Yu, CEO Grup Bisnis Konsumen Huawei menyalahkan sanksi atas kurangnya opsi 5G untuk perangkat terbarunya, tetapi menunjuk pada kombinasi algoritma 4G, Wi-Fi 6 dan AI yang memberikan kinerja setara dengan 5G.
Meski tanpa dukungan 5G, kedua perangkat P50 memiliki spesifikasi yang serupa, dengan varian Pro termasuk layar yang sedikit lebih besar pada 6,6 inci (dibandingkan dengan 6,5 inci) dan kapasitas baterai yang lebih besar pada 4360mAh dibandingkan 4100mAh.
Varian P50 Pro juga hadir dalam lebih banyak pilihan warna dan memori internal.
Kedua versi memiliki kamera utama 50MP dan berbagai elemen perangkat lunak dan perangkat keras yang ditargetkan untuk menyediakan fitur fotografi kelas atas. Keduanya menggunakan Harmony OS 2.0 milik perusahaan, yang diluncurkan pada bulan Juni dan juga didorong sebagai pembaruan untuk beberapa handset lama. Huawei mencatat hingga 29 Juli 2021, sistem operasi tersebut telah diinstal oleh lebih dari 40 juta pengguna.
Perangkat tersebut diluncurkan pada acara berbahasa China dengan promosi internasional terbatas. Hal yang sangat berbeda dengan dengan peluncuran generasi
sebelumnya, P40 Series yang masih terbilang high profile. Dalam sebuah pernyataan saat peluncuran, Yu mengatakan perangkat tersebut mewakili “babak baru dalam sejarah keunggulan kamera Huawei, serta perubahan paradigma dalam fotografi seluler, desain
estetika, dan pengalaman semua skenario”. Untuk mendukung performa dan kualitas kamera, Huawei menggunakan teknologi optik XD in-house yang diklaim Yu sebagai memulai era baru fotografi smartphone.
Dalam peluncuran P50 Series, Huawei ternyata tetap berkolaborasi dengan Leica yang sudah menjadi partner perusahaan sejak 2016. Sebelumnya dampak dari pembatasan AS, Sony disebut-sebut menjadi vendor pengganti Leica dalam produksi P50 Series. Peluncuran P50 Series tercatat berbarengan dengan menurunnya permintaan smartphone di pasar domestik.
Anjloknya permintaan dengan sendirinya semakin memukul kinerja Huawei yang sebelumnya sempat mengandalkan pasar dalam negeri, guna mengimbangi merosotnya penjualan di pasar internasional. Vendor yang memiliki logo mirip bunga merah menyala itu, bahkan untuk pertama kalinya keluar dari lima besar.
Menurut laporan International Data Corporation (IDC), pengiriman smartphone di China tercatat turun 11% pada kuartal kedua 2021, terutama karena penurunan bisnis
Huawei setelah sanksi AS yang diberlakukan kepada raksasa telekomunikasi China itu pada 2019.
Baca Juga:Huawei P50 dan P50 Pro Bawa Peningkatan Kamera, Diperkuat Kirin 9000 dan Snapdragon 888 4G
Di sisi lain, vendor smarphone anggaran Honor yang sebelumnya merupakan bagian dari Huawei, dilaporkan masuk lima besar di negara itu untuk pertama kalinya.
Meski mampu menggantikan posisi Huawei di posisi elit, namun pengiriman Honor tercatat turun sekitar 46%, ungkap IDC. Secara total, hanya 78,1 juta smartphone unit dikirim di pasar China pada kuartal kedua 2021. Vivo adalah merek teratas yang disukai oleh pembeli China dengan pangsa pasar 23,8%, diikuti oleh Oppo, Xiaomi, dan Apple.
IDC mengatakan empat teratas memiliki pertumbuhan tahun-ke-tahun yang signifikan, tetapi tidak dapat mengimbangi penurunan tajam yang diderita Huawei.
Padahal Huawei pernah menjadi merek ponsel pintar terkemuka di China dan juga dunia.