Jakarta, Selular.ID – Elon Musk ialah salah seorang miliader yang baru-baru ini semakin mencuat namanya karena kicauannya tentang bitcoin, juga yang menyebabkan aplikasi berbasis audio Clubhouse menjadi semakin meledak di pasaran hingga menginjak total pengguna sebanyak 11 juta.
Sebagian orang mungkin masih terasa asing jika mendengar nama Elon Musk. Ya, bisa dibilang memang Elon Musk masih belum se-popular Bill Gates dan Steve Jobs. Tetapi, dirinya sangat berpotensi untuk sejajar dengan kedua legenda tersebut lantaran potensi dan sepak terjangnya yang menginspirasi, sehingga layak menyandang sebagai deretan tokoh penting di dunia teknologi dunia.
Apalagi, sabda nya yang kerap kali menggemparkan warganet, seolah menjadikan dirinya seperti ‘Nabi’ yang dimana orang-orang dibuat manut akan ucapannya tentang apapun, khususnya perihal dunia teknologi. Terlepas dari itu, tak selamanya berbuah manis, ujarannya pun banyak menuai kontroversi. Namun tetap, hal tersebut tak membuat jumlah penggemar Elon Musk menurun.
Baca juga:Â Pelaku Kejahatan Siber Manfaatkan Perbankan Hingga Pertukaran Mata Uang Kripto Di Asia Tenggara
Latar Belakang Kehidupan
Memiliki nama lengkap Elon Reeve Musk, pria yang berdarah campuran Kanada dan Afrika Selatan ini, lahir pada 28 Juni 1971. Elon memiliki dua adik, yaitu Kimbal yang lahir pada 1972 dan Tosca yang lahir pada 1974.
Usai perceraian kedua orang tuanya, saat berusia 10 tahun, Elon tinggal di Pretoria dengan ayahnya hingga lulus dari Pretoria High School, kemudian hijrah ke Kanada demi menghindari wajib militer yang berlaku di Afrika Selatan.
Lalu, dirinya menyelesaikan pendidikannya di Queen’s University di Ontario, Kanada, sebelum akhirnya berpindah ke University of Pennylvania, Philadelphia pada tahun 1992. Lebih lanjut, Elon Musk mendapatkan gelar sarjana di bidang fisika dan ekonomi pada tahun 1997.
Terkait percintaannya, Elon Musk sudah dua kali berumah tangga. Pertama, pada tahun 2000 ia menikah dengan Justine Wilson dan menghasilkan lima orang buah hati. Sayangnya, pernikahan tersebut harus kandas.
Kemudian, di tahun 2010, ia menikah dengan aktris Talulah Riley hingga akhirnya berpisah di tahun 2016.
Sang Jenius yang Introvert
Sejak kecil, Elon Musk dikenal sebagai seorang anak Introvert yang memiliki ketertarikan dalam membaca dan mempelajari banyak hal. Diselipkan dengan ambisius-nya yang tinggi, saat dirinya berusia 10 tahun, Elon mampu mengoperasikan PC atau komputer dengan Commodore VIC-20.
Kemudian saat ia berusia 12 tahun, kejeniusannya semakin meningkat berkat kegigihannya dalam mempelajari pemorgraman PC atau komputer secara otodidak, sehingga ia tberhasil menjual kode video game yang berjudul Blastar di sebuah majalah komputer.
Berangkat dari pengalaman itulah bakat berwirausaha Elon Musk sudah mulai terlihat, dan membuat dirinya tertarik menggeluti bidang tersebut. Selain wirausaha, Elon juga memiliki ketertarikan pada tiga bidang yang menurutnya menjadi hal penting bagi dunia yaitu internet, energi bersih, serta ruang angkasa. Dari ketertarikannya tersebut, ia pun meniti karir dan bisnisnya.
Sepak Terjang Karir dan Bisnis
Tahun 1995, Elon Musk mendirikan perusahaan pertamanya bernama Zip2 Corporation, yang dimana perusahaan ini menyediakan data peta dan direktori bisnis untuk surat kabar online. Empat tahun kemudian, perusahaan itu dibeli oleh produsen komputer Compaq seharga 307 juta dollar AS.
Petualangan bisnis Elon Musk berlanjut dengan mendirikan perusahaan keuangan online X.com yang kemudian dikenal sebagai PayPal. Tahun 2002, terjadi lelang online eBAY yang membeli PayPal seharga 1,5 miliar dollar AS.
Usai PayPal diakuisisi eBay, Elon pun mendirikan perusahaan ketiganya dengan nama Space Exploration Technologies Corporation atau yang lebih dikenal dengan SpaceX pada tahun 2002.
Perusahaan ini berfokus pada bidang pengembangan teknologi antariksa yang bertujuan untuk membangun pesawat ruang angkasa guna melakukan perjalanan ruang angkasa secara komersial.
SpaceX melakukan pengembangan serta produksi wahana luncur antariksa sembari memajukan teknologi roket. Dua wahana luncur pertama yang berhasil dibuat perusahaan ini adalah Falcon 1 dan Falcon 9.
Pada tahun 2008, SpaceX berhasil mendapatkan kontrak dari NASA sebagai perusahaan yang menangani transportasi kargo International Space Station dengan mlakukan 12 penerbangan roket Falcon 9 serta wahana antarariksa Dragon.
Awalnya, Falcon 9 difungsikan sebagai transportasi kargo, namun SpaceX merancang Falcon 9 dengan kemampuan sebagai transportasi astronot sehingga direkomendasikan penanganan transportasi astronot dipegang oleh perusahaan komersial seperti SpaceX.
Di tahun-tahun mendatang, Elon Musk bukan hanya akan lebih berfokus pada pengiriman astronot ke International Space Station, tetapi ia juga memiliki tujuan pribadi yaitu untuk memberikan kemungkinan penjelajahan dan kolonisasi Mars oleh manusia. Elon berharap bisa memberangkatkan manusia ke Mars sekitar tahun 2022 nanti.
Tak berhenti sampai situ, Elon Musk kemudian lanjut mendirikan Tesla, sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk memproduksi mobil listrik pasar masal dengan harga terjangkau serta produk baterai serta atap surya.
Elon tak hanya menjadi pendiri perusahaan tersebut melainkan ia juga turun langsung untuk mengawasi semua pengembangan produk, rekayasa, serta desain produk dari perusahaan tersebut.
Pada tahun 2008, perusahaan tersebut berhasil meluncurkan Tesla Roadster yang merupakan mobil sport listrik dengan kemampuan akselerasi dari 0 hingga 60 mph per 3,7 detik.
Mobil ini berhasil mencapai penjualan hingga 2.500 unit di 31 negara. Selanjutnya, Tesla Motors juga meluncurkan sedan listrik pertama, Model S yang mampu meraih penghargaan sebagai 2013 Car of the Year oleh majalah Motor Trend.
Selain memproduksi mobil, Tesla Motors juga mendukung produksi mobil subkompak dengan biaya produksi rendah serta menjual komponen powerstrain pada produsen mobil lainnya.
Dengan cara ini diharapkan produsen mobil lain bisa memproduksi mobil listrik dengan biaya lebih terjangkau.
Kicauan Soal Bitcoin
Bukan Elon Musk namanya yang tak hobby mencurahkan pendapatnya di media sosial. Jika dijabarkan, banyak pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Elon Musk yang berdampak positif maupun menuai kontroversi. Salah satu pembahasan yang saat ini tengah ramai diperbincangkan oleh pria berusia 29 tahun itu adalah tentang Bitcoin.
Bos Tesla itu memang sedang gemar-gemar nya memberikan pandangan tentang dunia kripto yang beberapa kali kicauannya mengundang animo dari netizen karena dapat mempengaruhi harga Bitcoin dan Dogecoin di pasaran.
Beberapa kicauannya tentang bitcoin itu diantaranya yang pertama adalah cuitan Elon Musk yang mengumumkan bahwa Tesla membeli Bitcoin seharga Rp 21 Triliun (1,5 miliar USD).
Perusahaan transportasi itu memborong Bitcoin dengan maksud untuk melakukan investasi masa depan.
Namun, lagi-lagi karena Elon Musk, Â kabar tersebut telah mendongkrak harga Bitcoin dengan sangat tinggi. Harga Bitcoin yang awalnya berada di angka sekitar Rp615 juta bisa naik hingga 16 persen. Hasilnya, harga Bitcoin kala itu berada di kisaran Rp 630 juta per koin.
Lalu, cuitan lainnya dari Elon Musk adalah kebijakan terbarunya yang dilakukan pada Tesla. Pada akhir Maret kemarin, Musk menyatakan kalau para konsumen dapat membeli Tesla dengan menggunakan Bitcoin.
Cuitan tersebut diunggah secara resmi oleh Elon Musk melalui laman Twitter pribadinya, dan langsung menarik beragam komentar dari netizen. Bahkan, cuitan tersebut juga kembali meningkatkan harga Bitcoin dari harga sebelumnya.
Setelah cuitan kontroversi tentang Bitcoin dari Elon Musk yang baru diunggah pada pertengahan Mei kemarin, Musk kembali mengunggah cuitan yang menyatakan dirinya telah hentikan program beli Tesla pakai Bitcoin. Ia beralasan bahwa penambangan aset kripto Bitcoin menghasilkan energi yang tidak baik. Alhasil, cuitan tersebut kini telah menekan harga Bitcoin dan membuatnya turun hingga 15 persen.
Tonton juga video di bawah ini: