Pertumbuhan di Indonesia Melambat, Ini Komentar Samsung

Jakarta, Selular.ID – Samsung masih menjadi pemimpin di industri smartphone global maupun Indonesia tahun lalu. Namun jika dilihat lebih teliti, pertumbuhan perusahaan tercatat melambat selama 2018.

Riset terbaru Canalys menunjukkan Samsung mengalami pertumbuhan 15% tahun-ke-tahun di Indonesia sepanjang 2018.

Dibandingkan tahun sebelumnya, angka itu memperlihatkan penurunan. Pasalnya, pada tahun 2017 perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 20,9% dan 25,8% pada 2016. Ada apa gerangan?

“Saya tidak bisa sampaikan (penjualan kami) menurun atau tidak,” kata Denny Galant, Head of IT & Mobile Product Marketing PT SEIN, usai acara peluncuran Samsung Galaxy S10 Series di Indonesia, di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Denny mengatakan pertumbuhan perusahaan masih di atas rata-rata industri.

“Pertumbuhan kami masih sangat baik. Bahkan di atas pertumbuhan market itu sendiri. Khususnya pertumbuhan di segmen premium,” tutur Denny.

Menyinggung smartphone terbaru, Denny menyebut Samsung Galaxy S10, S10e, dan S10+ sudah ludes dipesan.

“Indikasinya, Samsung Galaxy S10 series, semua variannya sold out sebelum masa pre-order berakhir (22-28 Februari 2019),” papar Denny.

Tanpa menyebut angka riil, jumlah preordernya naik dibandingkan Samsung Galay S9 series.

“Angka persisnya saya tidak bisa sampaikan. Yang pasti (hasil pre-order) naik 1,5 kali lipat dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.

Baru-baru ini Canalys menyebut Samsung tumbuh 21,5% YoY pada kuartal ke-4 2018 di Indonesia dengan lebih dari 2,4 juta unit dikirimkan. Bukan seri premium, model terpopuler adalah seri J yang diperbarui, J4+ dan J6+.