Go-Jek Percepat Penetrasi Inklusi Keuangan di Indonesia dengan Go Bills

IMG_20171122_140737
Jakarta, Selular.ID – Sebagai upaya mempercepat penetrasi inklusi keuangan, Go-jek kembali hadirkan solusi untuk mempermudah penggunanya dalam membayar tagihan kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan Go-pay.

Nadiem makarim CEO and Founder Go-Jek menuturkan Go-Bills merupakan langkah awal perusahaan untuk menghadirkan banyak kemudahaan bertransaksi non tunai bagi para pengguna aplikasi Go-Jek.

Dengan layanan Go-Bills pengguna aplikasi Go-Jek bisa membayar tagihan listrik dan BPJS kesehataan hanya beberapa langkah.

“Saat ini Indonesia sedang memasuki masa transisi dari masyarakat tunai ke masyarakat non tunai, dengan adanya layanan ini akan mempercepat transisi tersebut,”ujar Nadiem di Jakarta (22/11/17)

Nadiem menuturkan, Go-Jek melalui Go-Pay punya peran sebagai jembatan mempercepat inklusi keuangan bagi bank dan lembaga jasa keuangan kepada masyarakat terutama unbanked communties.

“Pembayaran berbasis elekteonik menjadi kunci penting, dengan pembayaran elektronik menjadi kunci penting. Dengan pembayaran elektronik terkait kebutuhan sehari-hari kepercayaan masyarakat terutama unbanked communities terhadap jasa layanan bisa meningkat,”kata Nadiem lagi.

Di tahap awal ini pengguna aplikasi Go-Jek dapaf membayar berbagai macam tagihan listrik, seperti pra bayar, pasca bayar dan non tagihan listrik. Nadiem menjanjikan layanan ini akan semakin dikembangkan untuk dapat mengakomodir lebih banyak fitur pembayaran.

Wahyuddin Bagenda Direktur Teknologi dan Informasi BPJS kesehataan menuturkan, guna mendorong kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran jaminan sosial kesehataan, BPJS terus menambah channel pembayaran.

Lewat fitur Go-Bills peserta JKN-KIS dapat membayar iuran JKN-KIS kapanpun dan dimanapun. Dikatakan Wahyuddin saat ini ada 600 ribu titik layanan pembayaran iuran JKN-KiS.

“Dengan berbagai kemudahan ini peserta JKN-KiS diberbagai daerah untuk membayar iuran tepat waktu terus meningkat,”harap Wahyuddin.

Sementara Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika menuturkan saat ini sekitar 170 juta penduduk di Indonesia memiliki minimal satu ponsel tiap orang. Sementara pemilik rekening di bank baru sekitar 70-75 juta jiwa.

Untuk itu, menurut dia, melalui Gok-Jek yang bisa di akses melalui ponsel dan teknologi informatika dan komunikasi, maka penetrasi inklusi keuangan dapat lebih agresif.

“Ponsel ini dapat menjadi jalan bagi kita untuk melakukan penetrasi,” ujar Rudiantara