10 Prediksi Teknologi untuk Indonesia versi IDC

indonesian tehnology

Jakarta, Selular.ID – Tahun ini, 90% kota-kota di Indonesia akan mengalami kegagalan dalam memanfaatkan data Kota Pintar dan aset digital dikarenakan kurangnya proses, manajemen proyek, dan keterampilan manajemen perubahan. Hal itu diungkap dalam prediksi teknologi IDC (international data corporation), hari ini di Jakarta.

Selain kegagalan memanfaatkan data smart city, lembaga survei global itu juga memprediksi peningkatan dalam penggunaan IoT (internet of things) di Indonesia.

Dikatakan Mevira Munindra, Research Manager, Consulting, IDC Indonesia, sebanyak 20% dari pemerintah lokal dan daerah akan menggunakan IoT untuk mengubah infrastruktur seperti jalan raya, lampu jalan dan rambu lalu lintas menjadi aset dari pada kewajiban.

Mevira menekankan bahwa transformasi digital akan mencapai skala ekonomi makro dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun kedepan, dimana mengubah cara perusahaan beroperasi dan membentuk kembali ekonomi global yang kemudian disebut dengan munculnya Ekonomi DX.

“Ketika transformasi digital mencapai tingkat ekonomi makro, ekonomi DX akan muncul dan akan menjadi inti dari pekerjaan para pemimpin industry. Pada dasarnya, setiap perusahaan berkembang harus menjadi “digital native” dalam hal berpikir dan bertindak di saat ekonomi DX muncul pada tahun 2017,” kata Mevira.

Mevira juga memaparkan prediksi ICT yang akan terungkap di tahun 2017 dan seterusnya dimana akan memberikan dampak besar bagi perusahaan di Indonesia.

Berikut 10 prediksi teknologi IDC untuk Indonesia:

1. Pada tahun 2019, 50% dari perusahaan TI di Indonesia akan mengembangkan layanan customer-facing dan ecosystem-facing baru untuk memenuhi kebutuhan bisnis Transformasi Digital.

2. Pada tahun 2018, kurangnya visi, kredibilitas, atau kemampuan untuk mempengaruhi akan menjadi penghalang bagi sebagian besar atau 80% eksekutif TI untuk mencapai peran kepemimpinan dalam Transformasi Digital perusahaan.

3. Pada tahun 2020, perusahaan Indonesia akan memanfaatkan open innovation untuk mengalokasikan keahlian pada 15% proyek baru, dengan tujuan untuk meningkatkan kesuksesan pengenalan produk baru mereka hingga lebih dari 50%.

4. Pada tahun 2020, hampir 20% dari proses operasional akan menjadi self-healing dan self-learning – meminimalisir kebutuhan campur tangan atau penyesuaian dari manusia.

5. Pada tahun 2018, Online Brand Ambassadors dan Social Media Influencers akan lebih memiliki kekuasaan pemasaran dari pada iklan digital yang tradisional, namun hal ini akan berkurang selama 2019 dan seterusnya.

6. Pada tahun 2019, Investasi Transformasi Digital akan naik menjadi dua kali lipat, mengurangi modal toko dan mengubah industri ritel secara mendalam.

7. Pada 2019, hanya 30% dari perusahaan manufaktur yang berinvestasi pada Transformasi Digital akan dapat memaksimalkan hasil yang didapat; yang lain akan terhambat oleh bisnis model dan teknologi lama.

8. Pada tahun 2019, Adopsi cloud akan mengurangi pengeluaran infrastruktur sebesar 25% diantara Bank-bank terkemuka.

9. Pada tahun 2019, 20% dari pemerintah lokal dan daerah akan menggunakan Internet of Things (IoT) untuk mengubah infrastruktur seperti jalan raya, lampu jalan dan rambu lalu lintas menjadi aset dari pada kewajiban.

10. Pada 2017, 90% kota kota di Indonesia akan mengalami kegagalan dalam memanfaatkan data Kota Pintar dan aset digital dikarenakan kurangnya proses, manajemen proyek, dan keterampilan manajemen perubahan.

“Dalam ekonomi DX, hubungan antara transformasi digital, 3rd Platform, dan kepemimpinan TI menjadi tritunggal penting dalam menuju kesuksesan suatu perusahaan. DX akan mendorong strategi bisnis customer-centric, 3rd platform akan menjadi technology enabler, dan kepemimpinan TI akan menjadi faktor yang membedakan antara digital explorer dan digital player,” tutup Mevira.