Gara-Gara Galaxy Note 7, Samsung Rugi Rp14 Triliun

samsung-galaxy-note-7-recall
Jakarta, Selular.ID – Penarikan kembali smartphone Galaxy Note 7 dari peredaran tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit dari Samsung. Analis industri memprediksi total tagihan vendor untuk memperbaiki insiden ini bisa mencapai angka US$1 miliar atau setara Rp14 triliun.

Walaupun hanya 0,1 persen (Yonhap News) dari total Galaxy Note 7 yang mengidap potensi baterai meledak, perusahan menarik kembali seluruh unit yang sudah beredar di pasar dalam kurun waktu dua minggu, yakni sejumlah 2,5 juta handset.

Dilansir Selular.ID dari Android Authority (5/9/2016), Credit Suisse Group AG, Daishin Securities Co. dan Pelham Smithers Associates, mengestimasi langkah recall total yang dilakukan vendor Korea Selatan itu bisa menguras dana sebesar USD1 miliar.

Besaran itu berasal dari estimasi biaya pengembalian per perangkat yang dikalkulasi sekitar USD900 ditambah margin profit yang harusnya diterima Samsung. Koh Dong Jin, Head of smartphone business Samsung mengatakan pada sebuah konferensi pers akhir pekan lalu bahwa langkah ini menghabiskan biaya “heartbreaking amount” (dalam jumlah menyakitkan).

Menurut Creadit Suisse, Samsung harusnya mengais laba sekitar USD108 (sekitar Rp1,5 juta) dari setiap smartphone Galaxy Note 7 yang terjual, dengan kemungkinan penjualan akan mencapai 8 atau 9 juta unit sebelum tutup tahun.

Jumlah penjualan itu seharusnya menghasilkan profit sekitar $864 sampai USD972 juta. Namun penarikan kembali handset menghapus semua impian laba tadi.

Kendati kerugian Samsung terdengar besar, namun jumlah dana USD1 miliar sebetulnya tidak mencapai 5 persen dari total keuntungan vendor selama satu tahun yang diproyeksi mencapai USD20,6 miliar (sekitar Rp300 triliun) untuk tahun ini.