India termasuk negeri yang melek teknologi informasi. Untuk mendukung perkembangan IT, negara ini menawarkan tablet termurah di dunia – yang disubsidi oleh pemerintah – kepada siswa sekolah berlabel “Aakash”. Tablet ini sebenarnya banyak dikeluhkan pengguna, karena spesifikasinya yang sangat rendah termasuk OS Android 2.2 Froyo, prosesor 366MHz, RAM 256MB, dan penyimpanan internal sebesar 2GB.Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kapil Sibal, merupakan salah satu pendukung proyek Aakash tersebut. Dia adalah wakil pemerintah pertama yang memamerkan prototipe perangkat selama perkembangannya pada pertengahan 2010. Meski secara implisit mendukung OS Android sebagai platform Aakash itu, nampaknya kini Menteri berubah pikiran. Pasalnya menurut laporan IBN Live (11/7/2013), Sibal sendiri kini menyerukan larangan peredaran OS Android di India. Ini berarti, perangkat-perangkat mobile yang berbasis Android bakal diblokir. Untuk menjalankan programnya, Kapil Sibal mengklaim telah mendapat persetujuan pemerintah.
Alasan mendasarnya, yakni perangkat yang mengadopsi OS Android diyakini tidak aman dan cocok untuk anak-anak, khususnya para pelajar yang menggunakannya. Terlebih, ketersediaan konten dewasa di perangkat-perangkat Android.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Google membantah pernyataan yang menyudutkan tersebut. “Program pengembang di Google Play tidak mengizinkan konten yang mengandung nudity, seks grafik, atau materi seks eksplisit,” ujarnya
Praktek pemerintah memberlakukan ancaman ini belum diketahui. Jika larangan itu diterapkan, tidak akan hanya mempengaruhi OEM impor perangkat ke negara itu saja, seperti Samsung dan HTC, tetapi juga berimbas pada pembuat handset asli India, seperti Micromax. Ada kemungkinan ancaman larangan domestik pada handset Android itu membuat Micromax mengapalkan produk dalam jumlah yang cukup besar di Asia Selatan, berada di balik komitmen perusahaan untuk meluncurkan handset Windows Phone nantinya. (Choiru Rizkia)