Prototipe ini tidak ringan atau bisa dipakai layaknya Google Glass, kacamata realitas tertambah yang telah menerima banyak perhatian akhir-akhir ini karena dikabarkan akan rilis untuk konsumen akhir tahun ini. Sebaliknya, ini adalah sebuah komputer desktop dengan antenna berukuran bulat besar yang melekat pada bagian atas monitor.
Seperti yang dituturkan Humphreys pada pengunjung SXSW, proyek ini tidak dimaksudkan untuk menjadi produk konsumen yang didesain elegan, melainkan sebagai bukti konsep akan seberapa jauh realitas tertambah bisa ditingkatkan.
“Google Glass bukanlah pengalaman immersive yang saya cari,” ujar Humphreys di ruang konferensi SXSW. Dia kemudian meletakkan apa yang disebut sebuah realitas tertambah “Bill of Rights,” menguraikan apa yang ia lihat sebagai janji nyata AR, yang mencakup “pengalaman immersive tiga-dimensi sebenarnya” dengan elemen maya yang terlihat dan berperilaku seolah-olah nyata, menciptakan sebuah “ilusi meyakinkan.” Kemudian Humphreys mencoba untuk melihat lokasi pendaftaran absolut (geolocation) yang akurat sampai ke sentimeter, bahkan milimeter, tidak peduli di mana seseorang berada, bahkan dalam ruangan.
Tuntutan terakhir Humphreys adalah AR generasi selanjutnya harus segera tersedia, tidak perlu menunggu satu dekade lagi untuk merasakan pengalaman Arnold Schwarzenegger dari seri film Terminator yang diperkenalkan pada akhir abad silam. (Khoirunnisa)