Jakarta, Selular.ID – Penelitian dan pengembangan di industri teknologi adalah pilihan dan kesepakatan yang cukup besar. Seperti halnya Google, mereka memutarkan pendapatan iklannya yang besar ke dalam berbagai jenis proyek liar yang bertujuan untuk menemukan hal yang lebih besar berikutnya.
Apple dan Amazon juga menghabiskan miliaran dollar pertahunnya, kedua perusahaan tersebut diketahui membangun pusat litbang di sekitarnya.
Seperti yang Selular rangkum dari laman Engadget pada, Kamis (12/10), perusahaan perdagangan online terbesar di China, Alibaba, tampaknya ingin mengikuti jejak Google dan Apple.
Rencana tersebut adalah untuk melipatgandakan pengeluaran penelitian dan pengembangannya dari USD6,4 miliar per tahun menjadi USD15 miliar selama tiga tahun kedepan.
Pengeluaran tersebut akan membantu mendanai penemuan teknologi generasi mendatang dan juga akan mendanai proyek “moonshot” yang akan mengganggu seluruh kegiatan industrinya.
Alibaba memiliki rencana untuk mendirikan tujuh laboratorium penilitian dan mempekerjakan 100 ilmuwan, yang fokusnya adalah pada kecerdasan buatan, internet, dan komputasi kuantum. Pembelajaran mesin, komputasi visual, dan keamanan jaringan diklaim sebagai area yang banyak diminati.
Laboratorium ini direncanakan akan berdiri di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Israel, dan Singapura. Selain itu, proyek ini rencananya juga akan berkolaborasi dengan universitas UC Berkley.
Diketahui, Amazon memimpin pada daftar dunia teknologi dalam pengeluaran Litbang yang telah menghabiskan sekitar USD16,1 miliar, yang diikuti oleh Intel (USD12,7 miliar), Microsoft (USD12,3 miliar) dan Apple (USD10 miliar).
Seperti yang bisa dilihat pada daftar tersebut, Alibaba akan melampaui semuanya kecuali Amazon, dengan asumsi jika perusahaan lain tidak meningkatkan pengeluaran mereka dalam tiga tahun kedepan.
Perusahaan asal China ini akan terus mengambil langkah lebih maju agar bisa bersaing di tingkat global dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
