Jakarta, Selular.ID – Keputusan Samsung me-recall Galaxy Note 7, bisa dipastikan akan banyak mempengaruhi neraca keuangan pabrikan asal Korea Selatan tersebut. Banyak analis yang memprediksi Samsung akan rugi besar.
Hanya saja walau diperkirakan akan rugi, ternyata penarikan Note 7 dari pasaran, belum mempengaruhi laba Samsung, setidaknya hingga kuartal ketiga 2016.
Seperti dilaporkan laman Verge, pada kuartal ketiga 2016, laba Samsung justru mengalami peningkatan. menurut data yang ada, pada laporan pendapatan kuartal III, Samsung meraup laba usaha sekitar US$ 7 miliar atau setara Rp 91 triliun. Sedangkan penjualannya mencapai US$ 44 miliar atau Rp 571 triliun.
Dengan angka tersebut, Samsung berhasil meningkatkan pendapatan lebih dari US$ 3,6 miliar atau Rp 46,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertanyaannya dari mana Samsung tetap mendapat keuntungan? Dari laman yang sama, diungkapkan jika kenaikan laba ini tak berasal dari bisnis perangkat mobile-nya, tetapi dari divisi lain.
Analis IBK Security Lee Seung-woo mengatakan, bisnis Samsung yang menyumbang keuntungan terbanyak saat ini adalah bisnis semi konduktor.
“Harga semi konduktor selalu meningkat selama beberapa bulan terakhir, hal ini juga terlihat pada kompetitornya, Intel,” tutur Lee.
“Jika ke depannya unit mobile tak terkena masalah dan terus menunjukkan performa baiknya, harga saham Samsung dipastika bakal lebih tinggi lagi,” tuntasnya beranalis.
