Selular.ID – Dewasa ini dengan tingginya kebutuhan akan internet, IndiHome menjadi salah satu brand yang melekat kuat di benak masyarakat Indonesia.
Pandemi covid yang merebak pada awal 2020, memaksa banyak orang beraktifitas dan bekerja dari rumah. Perubahan tersebut, semakin mendorong pertumbuhan penyedia jasa di bidang ini, termasuk IndiHome. Hal itu tercermin dari sisi jumlah pelanggan dan pendapatan yang diraih.
Sesuai laporan keuangan Telkom kuartal kedua 2022, IndiHome tercatat mampu membukukan pendapatan sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 7,4 persen YoY dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,2 persen.
Pendapatan sebesar itu, disokong oleh lonjakan pelanggan. Hingga akhir Juni 2022, IndiHome melayani 8,9 juta pelanggan atau tumbuh 7,1 persen dibanding periode yang sama 2021. Dengan jumlah pelanggan sebanyak itu, IndiHome menjadi penguasa layanan fixed broadband di Indonesia.
Baca Juga: Telesindo Shop Jual Paket Bundling LG Mobile dan Telkom Speedy Instan
Saat ini kompetisi antar penyedia internet, khususnya fixed broadband semakin ketat. Sesuai laporan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indoesia), terdapat ratusan penyelenggara di bisnis ini.
Baik itu dari BUMN/BUMD, anak perusahaan BUMN, maupun yang tidak terafiliasi dengan BUMN/BUMD. Meski kompetisi mulai memanas, namun pemain papan di bisnis fixed broadband atas didominasi tak lebih dari 10 pemain.
Berdasarkan survei yang dilakukan APJII, diketahui bahwa operator fixed broadband yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah IndiHome (67,54%), First Media (3,88%), MNC Vision (2,88%), IConnect (2,24%), BizNet (1,54%), dan Oxygen (1,04%).
Dengan market share IndiHome yang terbilang dominan, hal itu menunjukkan kepercayaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Apalagi jaringan berbasis fiber optic yang dibangun IndiHome terkenal andal dalam kecepatan dan kestabilan.
Baca Juga: Infografis: 6 Operator Fixed Broadband Paling Populer di Indonesia
Adapun koneksi fixed broadband yang disediakan oleh IndiHome diketahui sangat cocok untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Baik bisnis, perniagaan, edukasi, maupun hiburan.
Tak cuma unggul pada kualitas jaringan, dari segi produk IndiHome menyediakan beragam paket dan add-on yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna akan internet dan komunikasi.
Mulai dari paket internet only hingga paket IndiHome 3P dengan layanan lengkap internet + TV + telepon. Begitu pun dari sisi coverage, hingga semester pertama 2022 layanan IndiHome telah tersebar di 499 dari 514 kota dan kabupaten di Indonesia.
Melongok ke belakang, IndiHome pertama kali melenggang di pasar domestik pada 2015. Diperkenalkannya IndiHome sebagai pengganti layanan internet Speedy yang di suntik mati oleh Telkom pada tahun yang sama.
Baca Juga: Apjatel: Pemerintah Perlu Beri ‘Gula-Gula’ agar Penetrasi Fixed Broadband Tumbuh Cepat
Kehadiran IndiHome menandai kiprah Telkom menggeluti bisnis digital berbasis komunikasi dan data. Karena dengan berlangganan IndiHome, pelanggan dapat memperoleh tiga layanan sekaligus (triple play). Yaitu, telepon rumah (voice), internet berbasis fiber atau high speed internet, dan televisi interaktf (TV cable).
Untuk memperkuat posisi sebagai penguasa layanan internet di Indonesia, IndiHome terus berusaha memberikan layanan terbaik dengan menghadirkan beragam konten digital.
Namun untuk membangun ekosistem digital service dan digital content terlengkap di Indonesia, tentu saja Indihome tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan
kolaborasi dengan pemain lainnya.
Alhasil, sejak beberapa waktu lalu, IndiHome rajin menjalin kerjasama dengan berbagai penyedia konten, terutama streaming service atau video over the top (OTT).
Baca Juga: Andalkan Kekuatan FTTH, Telkom Tamatkan Riwayat Speedy
Dalam mewujudkan window of entertainment bagi para pelanggan, hingga pertengahan 2022, dalam tidak kurang dari 14 pemain OTT, telah digandeng Indihome. Termasuk Netflix dan Disney Hotstar yang banyak digandrungi masyarakat Indonesia.