Selular.ID – Bersarkan Laporan terbaru bahwa Samsung akan memangkas jumlah produksi smartphone pada 2022, dilandasi 3 faktor yang berdampak kepada perusahaan.
Laporan tersebut beredar dari publikasi berita Korea Selatan, dengan mengungkap upaya Samsung memotong 30 juta unit tahun ini.
Sebelumnya, tujuan awal dari Samsung adalah memproduksi sekitar 310 juta smartphone pada 2022.
Tapi Perusahaan asal Negeri Gingseng ini, harus memaksa mundur dari yang menjadikan target produksi tahunannya menjadi 280 juta.
Baca Juga: Samsung Akan Kolaborasi Dengan Serial Kartun Pokemon
Ternyata ada penyebab yang membuat Samsung harus memotong jumlah produksinya sebanyak 30 Juta Unit.
Hal tersebut berdampak pada tiga faktor utama diantaranya:
- Kenaikan inflasi dan belanja konsumen.
- Masih berlangsungnya kekurangan komponen
- Terakhir adalah perang di Ukraina mempengaruhi perusahaan Korea dan penjualannya di bisnis smartphone.
Jadi sesuai laporan, Samsung akan menyesuaikan produksi untuk semua kelompok harga perangkat dari entry-level hingga perangkat unggulan.
Baca Juga: Operator Matikan 3G, Ini 3 Ponsel 4G Samsung Harga Sejutaan Dapat 128GB
Sebenarnya pendapatan Q1 memecahkan rekor dengan barhasil melakukan 73,7 juta pengiriman smartphone secara global.
Pemain besar lainnya seperti Apple juga dilaporkan mengurangi produksi dengan membuat unit iPhone SE 20 persen lebih sedikit.
Bagaimanapun, situasinya bisa menjadi lebih buruk dengan pandangan sekilas.
Satu-satunya kabar baik yang menyangkut produksi adalahChina perlahan-lahan melanjutkan operasi normalnya.
Perlu dicatat, bahwa perusahaan lain juga mengikuti ini. Ini adalah tren di industri. Apple, misalnya, dilaporkan memotong
Baca Juga: Sulitnya Memutus Dominasi Apple dan Samsung di Pasar Smartphone Premium
Menarik tuk dilihat, terkait bisnis smartphone akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, krisis tampaknya mempengaruhi seluruh segmen elektronik. Orang-orang menghindari pengeluaran untuk barang-barang yang tidak penting.
Daya beli mereka sedang dikurangi oleh inflasi yang sedang berlangsung. Perlu dicatat bahwa pasar untuk PC juga mengalami penurunan permintaan yang besar.
Jadi para produsen PC dan motherboard mengurangi perkiraan mereka untuk Q2 2022.