Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

10 E-Commerce Indonesia yang Tutup Layanan, Termasuk Bukalapak

BACA JUGA

Selular.id – Industri e-commerce Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perubahan signifikan. Sejumlah platform memilih menutup layanan atau beralih model bisnis karena kesulitan bersaing dengan pemain besar seperti Shopee dan Tokopedia. Bahkan, Bukalapak yang sempat menjadi unicorn resmi menghentikan layanan marketplace-nya awal tahun ini.

Perubahan strategi bisnis menjadi alasan utama penutupan. Seperti diungkapkan manajemen Bukalapak, kontribusi penjualan produk fisik hanya di bawah 3% dari total pendapatan. “Langkah ini mendukung upaya kami mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis,” jelas mereka. Kini, Bukalapak fokus pada produk digital seperti pulsa, investasi, dan layanan Mitra Bukalapak.

Tak hanya Bukalapak, setidaknya sembilan e-commerce lain juga telah menutup operasionalnya. Berikut daftarnya:

1. Blanja.com

Platform hasil kolaborasi Telkom dan eBay ini tutup pada 1 September 2020. Awalnya bernama Plasa.com, Blanja.com mengubah strategi bisnis sebelum akhirnya berhenti beroperasi.

2. Elevania

Elevania bertahan hampir 10 tahun sebelum menutup layanan pada 2023. Platform ini merupakan joint venture XL Axiata dengan SK Planet asal Korea Selatan.

3. Qlapa

Qlapa menjadi korban persaingan ketat melawan Tokopedia dan Bukalapak. Platform ini tutup pada 2019, empat tahun setelah diluncurkan.

4. Rakuten

E-commerce asal Jepang ini hanya bertahan lima tahun di Indonesia. Pergeseran model bisnis yang tidak sesuai konsep awal menjadi penyebab penutupannya.

5. Cipika

Dikembangkan oleh Indosat, Cipika tutup pada 2017 setelah tiga tahun beroperasi. Perkembangan yang lambat membuat platform ini kesulitan bersaing.

6. Multiply

Awalnya merupakan media sosial, Multiply beralih ke e-commerce sebelum akhirnya tutup karena kurangnya perkembangan signifikan. Naspers, investor utamanya, menghentikan pendanaan.

7. MatahariMall.com

Berganti nama dari Matahari.com pada 2015, platform ini kemudian hanya menjual produk dari Matahari Department Store. Perubahan fokus ini mengurangi daya saingnya.

8. Toko Bagus

Toko Bagus berevolusi menjadi OLX pada 2014, namun akhirnya fokus pada jual beli mobil bekas dengan nama OLX Autos setelah gagal bersaing di pasar umum.

9. JD.id

Raksasa e-commerce asal China ini menutup operasionalnya di Indonesia pada 2023. Sebelumnya, JD.id melakukan beberapa kali PHK dan menutup layanan logistik. Induk perusahaan, JD.com, menyatakan fokus pada pengembangan rantai pasok global.

Seperti dilaporkan Selular.id sebelumnya, JD.id memang mengalami kesulitan sejak 2022. PHK besar-besaran menjadi tanda awal ketidakstabilan operasional mereka.

10. Bukalapak

Penutupan layanan produk fisik Bukalapak pada Januari 2024 menandai babak baru perusahaan. Kini, mereka mengandalkan segmen digital seperti Mitra Bukalapak, gaming, dan investasi untuk pertumbuhan bisnis.

Persaingan e-commerce Indonesia semakin ketat dengan kehadiran pemain baru seperti Shareit dan dominasi TikTok Shop pasca-akuisisi Tokopedia. Perubahan lanskap ini memaksa banyak platform mengevaluasi strategi untuk tetap relevan.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU