Mengidentifikasi sumber pelanggaran
Dengan mengidentifikasi penyebab terjadinya suatu peretasan, akan membantu dalam menyesuaikan tindakan penanganan serta mencegah terjadinya peretasan serupa terulang kembali di lain waktu.
Menetapkan strategi penanggulangan serangan
Rencana tanggap insiden hendaknya komprehensif dan memuat garis besar atas tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi pelanggaran data.
Hal ini termasuk memiliki tim tanggap insiden khusus, protokol komunikasi yang jelas, serta prosedur untuk mengatasi dan memitigasi terjadinya serangan.
Melakukan audit keamanan secara rutin
Mengkaji dan memperbaiki kerentanan dalam sistem dan proses di dalam perusahaan sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran data.
Hal ini mencakup melakukan penilaian risiko secara menyeluruh, memperbaiki kerentanan software, seperti software dan sistem yang sudah usang, dan menerapkan pengawasan keamanan yang ketat.
Gunakan perangkat proteksi data
Perangkat pengujian rutin dapat membantu mengidentifikasi celah kerentanan serta melindungi dari potensi pelanggaran. Hal ini mencakup firewall, sistem deteksi penyusupan, prosedur autentikasi multifaktor, dan perangkat lunak enkripsi.
Menerapkan pendekatan Zero Trust
Dengan menghilangkan bentuk kepercayaan implisit dan terus memvalidasi setiap tahap proses interaksi digital untuk melakukan pemantauan yang lebih baik sertamengelola keamanan dan ketaatan vendor pihak ketiga.
Baca Juga:Lagi! Kasus Kebocoran Data Di Indonesia
Hal ini dapat mencakup membatasi akses yang diberikan kepada pihak ketiga, melakukan pemeriksaan rutin, dan menerapkan langkah-langkah perlindungan tambahan untuk mencegah terjadinya penyusupan tanpa izin.